Akibat Gempa Sulawesi Barat 3 Warga Meninggal Dunia dan Ribuan Orang Mengungsi

15 Januari 2021, 08:18 WIB
Sebuah gedung bertingkat ambruk akibat gempa berkekuatan 6,2 SR di Mamuju, Sulawesi Barat. /instagram/infomamuju/

 

JURNAL GAYA - Gempa M6,2 yang terjadi dini hari, Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB di wilayah Provinsi Sulawesi Barat meninggalkan berbagai dampak baik bangunan maupun korban jiwa.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Berawan, Waspada Sore Hari Ada Potensi Hujan yang Disertai Kilat

Berdasarkan laporan dari BPBD Mamuju korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB). Jaringan listrik masih padam pascagempa.

Baca Juga: Hari Ini Jadwal Sim Keliling di Kota dan Kabupaten Bandung Beserta Persayaratannya

Kepala BNPB Doni Monardo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jurnal Gaya, Jum'at 15 Januari 2021 menyebutkan BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB).

Baca Juga: WASPADA! Gempa Bumi di Bengkulu Selatan 5,8 SR, Tak Berpotensi Tsunami

Merespon kondisi ini, BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.

"Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik," ucap Doni. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.

Baca Juga: Lampung Diguncang Lima Gempa Beruntun, BMKG: Masyarakat Patut Waspada!

Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.

Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah.

Baca Juga: Gempa Sumba Jadi Gempa Dahsyat Pertama Tahun 2021 Terasa Hingga Labuan Bajo

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.

Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa terjadi pada pukul 01.28 WIB yang berpusat 6 km timur laut Majene. Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa. Kepala BNPB Doni Monardo akan berkoordinasi dengan BPBD terdampak di lokasi bencana pada pagi ini. ***

Editor: Dini Yustiani

Terkini

Terpopuler