Program MigorRakyat Diserbu Pembeli di Bogor, Ibu-ibu: Kapan Lagi Harga Minyak Cuma 14 Ribu?

25 Mei 2022, 09:26 WIB
Program Migorrakyat di Bogor /JG/AYU PERWITA

JURNAL GAYA - Program MigorRakyat (Minyak Goreng Rakyat) sudah mulai dijalankan di warung-warung grosir kota Bogor. Belum satu jam dibuka, minyak goreng curah itu sudah hampir ludes diserbu pembeli.

Bagaimana tidak, harga yang ditawarkan oleh Program MigorRakyat termasuk murah, yakni Rp.14.000 per liternya.

Jika hendak membeli di luar Program MigorRakyat, harga minyak goreng curah termurah mencapai Rp.18.000 per kilogram.

Sedangkan, harga minyak goreng kemasan dibandrol dengan harga minimal Rp.23.000 per liter.

Baca Juga: TXT, BTS, Stray Kids, BLACKPINK, dan TWICE Raih Posisi Puncak di Chart Album Dunia Billboard

"Kapan lagi harga minyak cuma Rp.14.000?" ujar Idah, seorang ibu rumah tangga yang ikut mengantre saat ditemui Jurnal Gaya, Rabu, 25 Mei 2022.

Dikarenakan harganya yang memang sangat murah, para pembeli pun tidak keberatan untuk memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada pemilik warung.

"Satu KTP bisa untuk 2 (kilogram) minyak," tegasnya sembari memotret setiap KTP yang diserahkan.

Program besutan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memang bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng (migor) dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah.

“Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha migor untuk rakyat," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Selasa, 17 Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Doa Bangun Tidur, Bisa Menjadi Sebab Turunnya Pengampunan Allah

Program ini, menurutnya, sepenuhnya dijalankan melalui proses bisnis antara distributor minyak goreng dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil.

"Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktunya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru,” tegasnya kemudian.

Program yang dicanangkan untuk dimulai di 1.200 lokasi pada 5 provinsi ini baru sampai di kota Bogor hari ini, Rabu, 25 Mei 2022.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, juga angkat bicara mengenai hal ini.

"Saat ini sudah ada 1.200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia."***

 

Editor: Juniar Rodianur

Tags

Terkini

Terpopuler