JURNALGAYA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo beberapa pekan ini terkesan menghilang dari pandangan publik usai kisruh penghargaan Bintang Mahaputera lebih dari dua pekan lalu.
Kamis 26 November 2020 tiba-tiba hadir dihadapan wartawan menggelar acara konferensi pers secara virtual.
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini pun merespons terkait perkembangan politik akhir-akhir ini. Khususnya terkait TNI dan Front Pembela Islam (FPI).
Seperti diketahui, hampir sepekan ini publik dihebohkan dengan aksi aparat TNI menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik di DKI Jakarta. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui telah menginstruksikan pencopotan baliho tersebut.
Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit, Tak Seorang Pun Boleh Menjenguk
Bahkan Pangdam Jaya ini sempat "keceplosan" menyinggung soal pembubaran ormas Islam FPI.
Meski telah pensiun dari organik TNI, tampaknya Gatot Nurmantyo merasa terpanggil untuk meluruskan masalah tersebut.
Ia pun menyatakan bahwa TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI.
"Apapun alasannya TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi TNI tidak mungkin musuhan dengan FPI. Apa latar belakangnya? baik FPI atau Habib Rizieq, mereka adalah warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum," ucapnya pada acara konferensi pers secara virtual, Kamis 26 November 2020.