JURNALGAYA - Menteri KKP Edhy Prabowo yang juga tangan kanan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ditetapkan tersangka oleh KPK.
Edhy diduga menerima suap dalam kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, tertangkapnya Edhy Prabowo merupakan pintu masuk untuk mengeluarkan Menhan Prabowo Subianto dari kabinet.
Baca Juga: Prestasi KPK Tangkap Petinggi Gerindra Edhy Prabowo Terganjal Kader PDIP Harun Masiku
Baca Juga: Febri Diansyah Bongkar Polemik Penyidikan Politisi PDIP Harun Masiku di KPK
Ujang menduga pihak Istana sudah membaca kebijakan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo merupakan Instruksi dari Partai Gerindra untuk mencari pundi-pundi uang lewat kebijakan ekspor benih lobster.
"Mungkin Edhy Prabowo ditekan oleh partainya tuk cari uang. Karena kita tahu Prabowo tiga kali maju di Pilpres selalu kalah. Banyak uang yang sudah dikeluarkan," kata Ujang, Jumat 27 November 2020.
"Tapi permainannya kasar, permainannya jorok, permainanya bisa dibaca oleh istana dan KPK," imbuhnya.