'Tsunami' Politik Korupsi Benih Lobster, Hubungan Jokowi dengan Prabowo Memburuk?

- 30 November 2020, 08:47 WIB
Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. /Kementerian Sekretariat Negara

JURNALGAYA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo terkena operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan korupsi ekspor benih lobster.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun harus mengenakan rompi berwarna jingga setelah KPK menetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima uang sekitar Rp3,4 miliar terkait izin ekspor benur atau benih lobster dari sejumlah perusahaan.

Uang itu tidak hanya digunakan oleh dirinya, melainkan istrinya IRD dan staf khususnya.

Baca Juga: Bima Arya Disebut Over Acting, Tifatul Sembiring: Apa Pasien di Bogor Diperlakukan Seperti HRS?

Edhy Prabowo pun mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra serta masyarakat Indonesia karena tindakannya itu.

Bahkan Edhy mengajukan pengunduran dirinya sebagai menteri KKP dan wakil ketua umum Partai Gerindra.

Meski sudah menyampaikan permohonan maafnya namun tindakan yang dilakukan Edhy Prabowo itu dianggap telah merusak nama Prabowo Subianto yang sudah menganggapnya sebagai "anak emas".

Baca Juga: Tegur Adik Prabowo, Politisi PKS Tifatul Sembiring: Wah, Nggak 'Benur' Itu Pak

Kasus korupsi benur itu juga menjadi "tsunami" politik hubungan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto yang sudah mesra.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x