Guru Curhat ke Anggota DPR RI Dana BOS Sering Terlambat Cair, Sekolah Jadi Berhutang

- 25 Februari 2021, 18:01 WIB
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah Amalia.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah Amalia. /Dpr.go.id

JURNAL GAYA---- Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi salah satu andalan sekolah dalam melakukan kegiatan operasional. Keterlambatan pencairan dana BOS ini tentu saja menjadi salah satu penghalang kegiatan sekolah. Bahkan, sekolah sampai berhutang. Hal itu, diungkapkan sekolah di Bandung pada Anggota DPR RI.

 “Selama ini dana BOS dikirim per catur wulan, itupun sering terlambat. Sudah terlambat begitu, ketika cair kadang baru cair sebagian saja, dana untuk dua bulan, sehingga menghambat kegiatan operasional sekolah," ujar Wakil Kepala Sekolah SMPN 56 Kota Bandung saat curhat kepada Ledia Hanifa Amaliah, anggota Komisi X DPR RI saat tengah melakukan kunjungan di masa reses, Kamis (25/2).

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMPN 56 Kota Bandung itu, karena keterlambatan cairnya dana BOS ini maka pihak sekolah terpaksa harus mencari jalan untuk bisa memenuhi kebutuhan sekolah yang rutin. Termasuk, dengan mencari pinjaman kesana kemari.

Baca Juga: Indonesia Masuk Lima Besar Peringkat Dunia Kematian Tertinggi Nakes Akibat COVID 19

 “Sebagian dana BOS kan menjadi andalan kami untuk membayar guru honor, juga untuk kebutuhan operasional rutin, kalau terlambat lalu keluarnya juga baru sebagian sementara honor guru dan operasional kan tidak bisa dtunda maka kami sampai terpaksa harus berhutang," kata wakepsek ini pula.

Keluhan yang sama ternyata juga muncul ketika aleg dari Fraksi PKS ini melakukan kunjungan ke SDN 105 Panyileukan, dan SMP Muslimin 5 Cibiru Kota Bandung.

 “Keluhan soal keterlambatan dana BOS ini merata di semua kunjungan kali ini.  Apalagi buat sekolah swasta, ketika pemasukan mereka berkurang karena orangtua siswa banyak yang terdampak pandemi, maka dana BOS sangat diandalkan buat keberlangsungan operasional sekolah. Sayangnya pecairannya kerap terlambat sehingga mengganggu operasional sekolah," ujar Ledia.

Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Bertambah 8.493 Orang

Menurutnya, pembayaran guru honorer menjadi ganjalan besar. Padahal baik di sekolah negeri maupun swasta jumlah guru honorer masih mendominasi. Apalagi jika guru honorer tersebut belum memiliki sertifikasi, maka pemasukan para guru ini praktis hanya berasal dari anggaran dana BOS, tidak ada tunjangan tambahan.

“Karena dana BOS buat membayar honor ini lama cairnya, maka guru-guru honor ini juga akhirnya cari-cari penghasilan tambahan buat memenuhi kebutuhan hidup.” Kata Kepala Sekolah SMP Muslimin 5, Cibiru

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x