Moeldoko Disebut Jenderal Santri, Partai Demokrat: Gerombolan KLB Abal-abal Sungguh Menggelikan

- 27 Maret 2021, 19:59 WIB
Potret Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang Moeldoko.
Potret Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang Moeldoko. /Instagram.com/@dr_moeldoko/

JURNAL GAYA - Setelah menjadi Imam Sholat berjemaah, Moeldoko tiba-tiba didapuk para inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang sebagai 'Jenderal Santri'.

Hal tersebut mengundang respons dari Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Menurutnya, hal tersebut sangat berlebihan.

"Pencitraan yang ingin dibangun gerombolan KLB abal-abal sungguh menggelikan dan sangat berlebihan," ucap Kamhar, Sabtu, 27 Maret 2021.

"Bahkan para pemuka agama dan da’i kondang di Indonesia tak ada yang membagikan foto sedang sholat di media sosialnya," lanjutnya.

Baca Juga: Cak Nun: Tak Penting Saya Setuju Atau Tak Setuju Jokowi 5 Periode, 3 Periode atau Seumur Hidup

"Sungguh miris bahkan beribadah pun dijadikan ajang pencitraan dan mencari sensasi. Ini masuk kategori riya," jelasnya.

Ia pun merasa yakin publik tidak mungkin mudah tertipu dengan pencitraan seperti itu.

Terlebih label 'Jenderal Santri', menurut Kamhar, untuk seorang Moeldoko sudah terekam kuat dalam memori publik sebagai aktor kunci pembegalan demokrasi terhadap Partai Demokrat yang justru bertentangan dengan sikap kesatria dan keperwiraan.

"Melakukan cara-cara ilegal dan inkonstitusional. Tak beretika dan tak bermoral, bahkan menikam dari belakang orang yang pernah mengangkat dan meninggikan derajatnya. Jauh dari sifat kesatria dan sifat keperwiraan," singgungnya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x