Menlu Retno Marsudi Tegaskan Aksi Kekerasan kepada Pengunjuk Rasa Kudeta Myanmar Tak Bisa Diterima

- 30 Maret 2021, 20:12 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam keterangan persnya. / Youtube/ Kemlu RI
Menlu Retno Marsudi dalam keterangan persnya. / Youtube/ Kemlu RI /

 

JURNAL GAYA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa penggunaan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan untuk menghalau unjuk rasa anti kudeta di Myanmar, tidak dapat diterima.

Hal tersebut dinyatakan Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu di Tokyo pada Senin, 29 Maret 2021, saat keduanya membahas sejumlah isu kawasan dan dunia.

“Indonesia menolak keras penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan (Myanmar) yang menyebabkan jatuhnya lebih dari 100 korban meninggal pada 27 Maret 2021,” kata Retno saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Selasa, 30 Maret 2021.

Menyebut bahwa Jepang juga berbagi keprihatinan yang sama dengan Indonesia terkait perkembangan situasi di Myanmar, Retno menyeru penghentian kekerasan dengan segera agar korban tidak kembali berjatuhan, di samping dialog yang harus terus diupayakan.

Baca Juga: Moeldoko: Saya Konsisten, Saya Rela Mempertaruhkan Leher Saya

“Hanya melalui dialog, Myanmar akan dapat menyelesaikan masalah mereka,” tutur dia.

Sebelumnya, melalui keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Menlu Motegi mengecam keras situasi di Myanmar yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Untuk itu, ia menyambut baik upaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) guna membantu mengatasi situasi di Myanmar, dan menyampaikan rasa hormat atas kepemimpinan Indonesia dalam upaya tersebut.

“Dengan tetap menghormati prinsip non interfensi, sejak awal ASEAN telah menawarkan bantuan kepada Myanmar,” kata Retno.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x