Densus 88 Geledah Pesantren Ibnu Qoyyil di Sleman Cari Barang Bukti Teroris

- 3 April 2021, 07:46 WIB
Ilustrasi Densus 88 Anti Teror.
Ilustrasi Densus 88 Anti Teror. /Prasetyo B/ /Dok. Divisi Humas Polri

JURNAL GAYA – Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggeledah pesantren Ibnu Qoyyil, yang berada di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jum’at 2 April 2021.

Penggeledahan itu dibenarkan oleh Pengasuh sekaligus anak pendiri Ponpes Ibnu Qoyyil, M. Najib Hisyam. Namun, Najib tak bisa menjelaskan secara detail lantaran ketika penggeledahan dirinya tidak ada di pesantren.

Baca Juga: Sejak Awal 2021, Sebanyak 26 Terduga Teroris Diciduk Polda Jawa Timur

Beberapa ruangan ada yang digeledah dikatakan Najib seperti ruangan direktur dan rumah di depan Ponpes Ibnu Qoyyil yang merupakan rumah dinas direktur. "Kebetulan direkturnya adalah adik (perempuan) saya. Saya di luar tadi. Tapi tadi ruangan direktur dan rumah dinasnya digeledah," jelas Najib kepada wartawan, Jum’at 2 April 2021 malam.

Ketika penggeledahan berlangsung turut menyaksikan yakni adiknya namun suaminya yang berinisial RAS tidak terlihat saat penggeledahan itu.  "Tadi waktu saya ngimami shalat Ashar masih ada (RAS). Setelah itu saya ngimami shalat Magrib sudah gak ada. Sampai sekarang gak tau saya," tutur Najib.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pemasok Pistol AirGun ke Penyerang Mabes Polri

Mengenai asal usul RAS, dikatakan Najib adik iparnya itu merupakan asli warga Bantul. RAS, kata Najib, mengajar di Ponpes Ibnu Qoyyil dan aktif menjadi pembicara di forum pengajian. "Ini pertama kalinya pesantren ini digerebek sama polisi. Sebelumnya belum pernah ada. Pesantren sudah berdiri sejak tahun 1983," kata Najib.

Sementara itu, Ketua RT 04, Agus Purwanto, mengaku menjadi saksi saat dilakukan penggeledahan. Agus menuturkan hampir seluruh ruangan digeledah kecuali ruang asrama santri. "Penggeledahan dilakukan habis Isya. Selesai sekitar jam 21.30 WIB. Semua ruangan digeledah, ruangan direktur, tata usaha dan rumah direktur. Yang tidak digeledah asramanya," terang Agus.

Beberapa barang bukti pun turut diamankan dan langsung dibawa petugas. "Yang dibawa tadi ada laptop, CPU sama komputer. Buku-buku yang banyak dibawa. Ada buku tabungan. Ada juga busur panah dan anak panah jumlahnya 2," ucap Agus. ***

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x