Network
JURNAL GAYA – Dapat dipastikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1442 H/2021 M akan naik. Hal ini menyusul pernyataan dari Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH bahwa biaya haji diperkirakan akan naik sebesar Rp9,1 juta.
Namun kenaikan tersebut masih belum pasti karena belum mendapatkan ketetapan dari Panja Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi H Dasir mengatakan pihaknya masih membahas secara intensif masalah tersebut.
"Belum ada ketetapan. Biaya haji tahun ini masih dibahas secara intensif oleh Panja Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR," ujar Khoirizi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 7 April 2021.
Dilanjutkan Khoirizi, pembahasan biaya haji masuk dalam tahapan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi. Pembahasan itu juga sambil menunggu kepastian kuota pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari Arab Saudi.
"Karena belum ada kepastian kuota, maka pembahasan biaya haji berbasis pada skenario yang bersifat asumtif, mulai dari kuota 30 persen, 25 persen, 20 persen, bahkan hingga hanya 5 persen," bebernya.
Baca Juga: Harap-harap Cemas Ibadah Haji Tahun ini, Kemenag Masih Nunggu Kepastian dari Arab Saudi
Namun saat ditanya mengenai kemungkinan kenaikan biaya, dirinya mengungkapkan setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi, yaitu kenaikan kurs dolar, kenaikan pajak dari 5 persen menjadi 15 persen, serta keharusan penerapan protokol kesehatan.
"Haji di masa pandemi mengharuskan pemeriksaan swab, jaga jarak dan pembatasan kapasitas kamar, juga ada karantina dan lainnya. Itu semua tentu berdampak pada biaya haji," paparnya.
