Imsak Warga NU di Bulan Ramadhan Lebih Cepat 8 Menit dari Muhammadiyah, Begini Penjelasan MUI

- 10 April 2021, 20:55 WIB
Ilustrasi: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021
Ilustrasi: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021 /pixabay/Free-Photos

JURNAL GAYA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengimbau masyarakat tidak bingung dalam menghadapi perbedaan jadwal imsakiyah pada bulan Ramadhan mendatang mengingat 'ikhtilaf' atau perbedaan pendapat dalam fiqh merupakan hal yang wajar.

"Oleh karena itu, kami mengimbau umat Islam harus cerdas dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan tersebut, khususnya perbedaan waktu imsak Ramadhan 1442 H/2021 M," kata Ketua MUI Jawa Tengah Abu Rochmad dikutip Jurnal Gaya dari Antara, Sabtu, 10 April 2021.

Selain itu, pihaknya berharap umat Islam lebih bijaksana bila mengikuti jadwal imsakiyah Ramadhan 1442 H/2021 M dengan lebih berhati-hati dalam ijtihadnya, yaitu jadwal imsakiyah yang dikeluarkan Kementerian Agama.

"Kami juga mengimbau umat Islam untuk tidak bingung dan resah serta tetap menjaga kesejukan dan ukhuwah Islamiyah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun 2021 M," katanya.

Baca Juga: Artis K-Pop Ini Mencapai Delapan Puluh Persen Dari Semua Penjualan Album 2021

Ia mengatakan mengenai imsakiyah tersebut ada perbedaan antara jadwal yang diterbitkan oleh Kementerian Agama dan PBNU dengan jadwal imsakiyah yang dikeluarkan PP Muhammadiyah.

"Umat tidak perlu bingung ataupun ragu terhadap adanya dua imsak, yaitu imsaknya NU dan imsaknya Muhammadiyah. Orang NU akan berimsak 8 menit lebih awal daripada imsaknya warga Muhammadiyah," katanya.

Ia mengatakan dua jadwal imsakiyah yang berbeda ini merupakan implikasi dari keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang mengoreksi jadwal shalat subuh lebih lambat 8 menit dari shalat subuh biasanya.

Baca Juga: Said Didu Sebut Akhirnya Kemenristek Dihilangkan Juga, Fadli Zon: Biar Orang Asing Aja

Menurut dia, kajian hisab PP Muhammadiyah menunjukkan bahwa tinggi matahari -18 derajat, sedangkan kajian Badan Hisab Rukyat (BHR) Kementerian Agama dan Lajnah Falakiyyah PBNU menunjukkan tinggi matahari -20 derajat.

"Penanda waktu imsak, baik berupa sirine maupun suara bilal, dari masjid-masjid sekitar berpotensi membuat umat Islam sedikit ragu-ragu."

"Sebab, sementara masjid sebelah akan mengumandangkan adzan subuh, sedang masjid lainnya baru membunyikan sirine imsak. Dengan kata lain, sebagian umat Islam sudah masuk waktu imsak, umat yang lain masih menikmati makan sahur," katanya.

Baca Juga: Gempa 6,7 SR Sebabkan 3 Orang Warga Lumajang Meninggal Dunia, Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Sementara itu, menyikapi kondisi tersebut pihaknya mengeluarkan Tausiyah Nomor 01/DP-P.XIII/T/IV/2021 tentang Kehati-hatian dalam Berimsak Ramadhan 1442 H.

"Tujuannya agar masyarakat tidak bingung menyikapi perbedaan tersebut. Tausiyah ini ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji dan Drs KH Muhyidin," katanya.

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x