Nekad Mudik Lebaran, Warga Desa Sidonukyo Boyolali Siapakan Rumah Angker untuk Karantina

- 29 April 2021, 10:22 WIB
Anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo saat memantau rumah karantina untuk warga yang nekat mudik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021).(ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo saat memantau rumah karantina untuk warga yang nekat mudik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021).(ANTARA/Bambang Dwi Marwoto) /Jurnal Gaya/ANTARA FOTO


JURNAL GAYA – Pemerintah pusat resmi melarang mudik lebaran bagi warganya tahun ini. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 . Uniknya di Desa Sidomulyo di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, pemerintah setempat menyediakan satu rumah angker yang sudah lama kosong untuk mengkarantina warga yang nekad mudik.


Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali mengatakan rumah kosong tersebut berada di kawasan sendang Dukuh Piji, Desa Sidomulyo, yang disiapkan sebagai tempat karantina pemudik. “Kita pilih rumah itu sebagai lokasi karantina agar perantau yang mudik mengurungkan niatnya karena kondisi rumah tersebut banyak warga sekitar menganggapnya berhantu,” ungkap Sawali.

Baca Juga: Nekad Mudik Lebaran Tahun Ini? Siap-siap Kena Denda Rp100 Juta!
Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar COVID-19 pada tahun 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan pemerintah desa tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.


Ditegaskannya, pemerintah desa sejak awal Ramadhan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik. Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas COVID-19, ia mengatakan, maka pemerintah desa mewajibkan mereka menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.


"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," jelasnya. Satuan Tugas Jogo Tonggo dikatakannya bertugas untuk memenuhi kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina.

Baca Juga: Kakorlantas Tegaskan Petugas di Lapangan Tak Akan Kompromi Semua Kendaraan Nekad Mudik Diputarbalikan
Salah seorang warga yang nekad mudik dari Tangerang, Fajar Adi Nugrohomengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.


Dia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik, namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas. “Saya menyesal mudik pak kalau ujung-ujungnya di karantina di tempa ini yang seram,” ungakap Fajar yang mudik dari Tangerang itu. ***

Editor: Yugi Prasetyo


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x