Network
JURNAL GAYA - Penggabungan dua kementerian menjadi satu, mengakibatkan Bambang Brodjonegoro kehilangan jabatannya sebagai Menteri Riset dan Teknologi yang digabungkan dengan kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rupanya keahlian Bambang dalam bidang riset dan teknologi diperlukan perusahaan perdagangan online nasional Bukalapak.
Bersama Yenny Wahid yang diangkat sebagai komisaris Bukalapak, Bambang dipercaya para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bukalapak baru-baru ini.
Melalui siaran persnya, Sabtu, 1 Mei 2021, Bukalapak bersama Bambang mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi bersama mengembangkann perusahaan ke arah lebih baik.
"Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM," kata Bambang Brodjonegoro menjelaskan.
Baca Juga: Hati-Hati Buat Para Guru, Pemerintah Bakal Susur Akun Media Sosial Untuk Lacak Konten Negatif
Bambang mengatakan aspek inovasi dan teknologi merupakan hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM bisa berkembang.
Sementara itu, Yenny Wahid putri dari mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid, menyatakan UMKM tumbuh besar bersama Bukalapak.
"Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital," kata Yenny Wahid.
