Heboh Presiden Jokowi Soal Babi Panggang, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi Pasang Badan

- 8 Mei 2021, 19:15 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. /Ismar Patrizki/Antara


JURNAL GAYA - Publik di Indonesia sempat dikejutkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang Ambawang, yang tidak lain babi panggang di Kalimantan Barat.

Pernyataan Jokowi tersebut masuk dalam trending topic di media Twitter, Sabtu, 8 Mei 2021.

"Karena masih dalam suasana pandemi pemerintah melarang mudik dan untuk bapak ibu yang rindu masakan atau kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh bisa memesannya secara online," kata Jokowi dalam satu video yang dibagikan di media sosial.

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan kesukaan akan sampai di rumah," tambahnya.

Sehubungan ada pernyataan Presiden Jokowi yang mengusik publik tersebuut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pasang badan.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna ANTV Sabtu 8 Mei 2021 Untuk Menegakan Keadilan Shani Menghukum Mahadewa

Ia pun minta maaf atas pernyataan Jokowi karena  mengajak masyarakat belanja makanan khas daerah secara daring (online) lantaran ada larangan mudik selama periode lebaran Idul Fitri 2021.

"Berkaitan dengan pernyataan tentang Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," kata Lutfi dalam video pada akun Youtube Kementerian Perdagangan, dikutip JURNAL GAYA, Sabtu, 8 Mei 2021.

Menurut Lutfi pernyataan Jokowi ditujukan untuk semua elemen masyarakat yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.

"Pernyataan bapak itu ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah. Setiap makanan punya khas dan jadi favorit lokal," ungkapnya.

Dalam hal ini, sambung Lutfi, kuliner khas yang disebut Jokowi bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara yang beragam.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri, Pasha dan Nana Berjuang Bawa Rekaman CCTV ke Kantor Polisi

"Yang jelas kuliner itu dikonsumsi disukai oleh berbagai kelompok masyarakat yang beragam," sambungnya.

Kementerian Perdagangan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas acara yang dihadiri Jokowi dalam video viral itu, memohon maaf.

Lutfi juga memastikan tidak ada maksud 'menyimpang' dari apa yang disampaikan Jokowi.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah Sebanyak 6.130 Orang, Total Tembus 1.563.917 Orang

"Kami dari Kementerian Perdagangan selaku penanggungjawab acara itu sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner khas daerah," katanya

Ia lantas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bangga dan mempromosikan makanan khas daerah di Indonesia.

"Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam jadi bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," ujarnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x