Ini Penyebab Facebook, Instagram, WhatsApp Padam Hampir Enam Jam!

- 5 Oktober 2021, 09:28 WIB
Ilustrasi Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial /Yuni Astuti/Pexels

JURNAL GAYA - Setelah mengalami pemadaman hampir enam jam, Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp akhirnya kembali aktif. Pemadaman itu mencegah 3,5 miliar pengguna perusahaan tersebut mengakses media sosial dan layanan perpesanannya.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, meminta maaf atas pemadaman Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp. Tapi ia tidak segera menjelaskan apa yang menyebabkan pemadaman tersebut.

Melansir dari laman Reuters, pemadaman itu adalah pukulan kedua bagi raksasa media sosial itu dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada hari Minggu menuduh perusahaan itu berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah.

Baca Juga: Dalam Rangka Hari Listrik Nasional ke-76, PLN Luncurkan Promo Super Dahsyat, Tambah Daya Hanya Rp 202.100!

Ketika netizen berbondong-bondong pindah ke aplikasi pesaing seperti Twitter dan TikTok, saham Facebook turun 4,9%, penurunan harian terbesar sejak November lalu, di tengah aksi jual yang lebih luas dalam saham teknologi pada hari Senin. Saham naik sekitar setengah persen dalam perdagangan setelah jam kerja setelah dimulainya kembali layanan.

"Untuk setiap bisnis kecil dan besar, keluarga, dan individu yang bergantung pada kami, saya minta maaf," cuit Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer, menambahkan bahwa "mungkin perlu waktu untuk mencapai 100%."

Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan internal dalam bagaimana lalu lintas internet dialihkan ke sistemnya. Kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada jaringan yang sama untuk bekerja menambah kesalahan, kata karyawan.

Pakar keamanan mengatakan kesalahan yang tidak disengaja atau sabotase oleh orang dalam keduanya masuk akal.

"Facebook pada dasarnya mengunci kuncinya di dalam mobilnya," cuit Jonathan Zittrain, direktur Harvard's Berkman Klein Center for Internet & Society.***

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Reteurs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x