Waspada! Dampak Badai Kompasu Intai Indonesia, BMKG Minta Sejumlah Wilayah Ini Bersiaga

- 13 Oktober 2021, 07:36 WIB
Ilustrasi - Badai Kompasu dilaporkan terjang Filipina hingga tewaskan sembilan orang dan puluhan lainnya hilang.
Ilustrasi - Badai Kompasu dilaporkan terjang Filipina hingga tewaskan sembilan orang dan puluhan lainnya hilang. /Pixabay/Comfreak./

JURNAL GAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada dengan fenomena alam Siklon Tropis Lionrock dan Kompasu.

BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) juga memantau, dalam beberapa hari ini terdapat siklon tropis Kompasu yang ada di utara Indonesia yang berpengaruh ke setiap wilayah.

Sebagaimana yang dikutip JurnalGaya melalui Instagram @infobmkg dan situs bmkg.go.id pada Rabu 13 oktober 2021, Siklon Tropis Lionrock dan Kompasu berpotensi mendatangkan hujan sedang hingga lebat di wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.

dua siklon tropis yang terpantau di belahan bumi utara, yaitu Siklon Tropis Lionrock yang tumbuh sejak 08 Oktober 2021 dan Siklon Tropis Kompasu yang tumbuh pada tanggal yang sama.

Baca Juga: Dendam Kesumat Irvan Berbuah Kehancuran, Papa Surya dan Mama Sarah Cerai? Ikatan Cinta 13 Oktober 2021

"Ada dua siklon tropis yang terpantau di belahan bumi utara, yaitu Siklon Tropis Lionrock yang tumbuh sejak 08 Oktober 2021 dan Siklon Tropis Kompasu yang tumbuh pada tanggal yang sama,' ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik A. Fachri Radjab.

Menurut informasi BMKG, Siklon Tropis Lionrock berada di Laut China Selatan sebelah selatan China, tepatnya di 18,0 Lintang Utara, 110,9 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 knots (65 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 994 hPa.

Sementara Siklon Tropis Kompasu terbentuk di sekitar wilayah Samudra Pasifik Barat sebelah timur Filipina, tepatnya di 13,8 Lintang Utara, 131,5 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 35 knots (65 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 998 hPa.

 

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x