Gempa di Turki Tewaskan 3700 Orang, Cuaca Ekstrem Melanda Para Penyintas

- 8 Februari 2023, 11:49 WIB
Ilustrasi: runtuhan bangunan gempa Turki dan Suriah
Ilustrasi: runtuhan bangunan gempa Turki dan Suriah /PIXABAY/Angelo_Giordano

JURNAL GAYA - Musibah gempa bumi besar menewaskan lebih dari 3.700 orang di seluruh wilayah Turki dan Suriah barat laut pada Senin, 6 Februari 2023.

Cuaca musim dingin yang ekstrim menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

Hal tersebut tentu saja menghambat upaya penyelamatan korban gempa yang masih tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Deris Nagara Gagal Masuk PTN, Kini Berhasil Menjadi Presiden BEM di Columbia University

Gempa berkekuatan 7,8 SR tersebut menambah kehancuran jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.

Gempa kembali terjadi di sore hari secara berturut-turut dengan kekuatan besar. Ditambah lagi saat itu kondisi cuaca semakin memburuk.

"Itu seperti kiamat," kata Abdul Salam al-Mahmoud, warga Suriah di kota utara Atareb. "Dingin sekali dan hujan sangat lebat, serta orang-orang harus diselamatkan."

Gempa tersebut adalah gempa terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak gempa di Atlantik Selatan pada Agustus 2021.

Menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), jumlah korban tewas mencapai 2.316 dan 13.000 orang terluka di Turki.

Hal tersebut menjadikan gempa paling mematikan di negara tersebut sejak gempa dengan kekuatan yang sama pada tahun 1999.

Pada tahun itu, gempa menghancurkan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Gempa pada hari Senin itu pun menewaskan 1.444 orang dan 3.500 orang terluka di Suriah.

Angka tersebut didapatkan dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak.

Kondisi para penyintas semakin memburuk karena suhu di beberapa daerah semakin turun, bahkan mendekati titik beku.

Hal tersebut tentu saja menyiksa para korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan kehilangan tempat tinggal.

Halaman:

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x