Miliki Populasi Pengendara Sepeda Motor Terbesar di Dunia, RI Dilirik Perusahaan Otomotif Korsel

- 19 Agustus 2020, 20:36 WIB
Besarnya populasi pengendara sepeda motor di Indonesia membuat megeri ini dibidik pelaku usaha asal Korea Selatan.
Besarnya populasi pengendara sepeda motor di Indonesia membuat megeri ini dibidik pelaku usaha asal Korea Selatan. /DOK. PT GDI/
JURNAL GAYA-Pasar otomotif di Indonesia pada 2021 diprediksi akan tumbuh pesat. Pasalnya, salah satu perusahaan otomotif asal Korea Selatan (Korsel), yaitu MBI, akan meramaikan pasar otomotif Indonesia.
 
Presiden Komisaris PT Garda Digital Indonesia (GDI), Boris Syaifullah, mengatakan, MBI adalah perusahaan otomotif asal Korsel yang memproduksi motor listrik matik dan ramah lingkungan. Mereka tertarik masuk ke Indonesia, khususnya Jabar, karena populasi pengguna sepeda motor Indonesia yang sangat besar.
 
"Jabar dipilih karena merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Populasi pengguna sepeda motornya juga sangat besar," ujarnya, di Bandung, Rabu, 19 Agustus 2020.
 
 
Global Marketing Manager MBI, Jun Ho le mengatakan, mereka awalnya tertarik berinvestasi di Indonesia karena melihat pengalaman dan keseriusan dari Borsya Grup. Perusahaan yang berkantor pusat di Bandung tersebut banyak bekerja sama dengan perusahaan asal Korsel.
 
"Selain itu, pengguna sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia," tuturnya.
 
Ia mengatakan, awalnya MBI mengundang Borsya untuk datang ke Korsel pertengahan tahun ini. Akan tetapi, rencana tersebut ditunda sampai 2021 karena adanya pandemi Covid-19.
 
 
Sementara itu, Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengatakan, dalam kerja sama tersebut Garda Indonesia akan berperan sebagai penyalur motor listrik asal Korsel tersebut di Indonesia.
 
Boris mengaku optimistis, kehadiran MBI akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Jabar. Pria yang juga merupakan Anggota Pokja Perekonomian Jabar dan Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jabar itu mengatakan, nantinya mereka akan membuka pabrik di kawasan Jabar.
 
"Hingga saat ini lokasinya memang belum ditentukan, tapi kami yakin, investasi ini akan menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya.
 
Keberadaan investasi tersebut juga ia yakini akan mampu mengakselerasi pemulihan dampak Covid-19 di Jabar pada 2021. Seperti diketahui, akibat pandemi Covid-19, laju pertumbuhan ekonomi Jabar melambat.***
 
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x