Network
JURNAL GAYA - Dulu ia punya cita cita meniadi Beauty Vlogger. Demi mewujudkan mimpinya, Nanath Nadia sampai memutuskan berhenti dari pekerjannya.
Tapi takdir lain justru menghampirinya. Kini perempuan asal Bandung ini lebih dikenal sebagai Makeup Artist papan atas yang sering viral dan jadi trendsetter bagi para MUA di Indonesia.
Beberapa tahun lalu, nama Nanath tiba - tiba perbincangan publik setelah Feed Instagram-nya dihiasi pose cewek dengan riasan blush on demam ala Korea.
Beberapa tahun lalu, nama Nanath tiba - tiba perbincangan publik setelah Feed Instagram-nya dihiasi pose cewek dengan riasan blush on demam ala Korea.
Baca Juga: Shin Sung Rok, Lee Se Young, dan Kang Seung Yoon Akan Ajak Berpetualang Lintas Waktu dalam Kairos
Baca Juga: Sinetron Sebelum Dunia Terbalik, Pemeran Kemed Totalitas Ubah Suara Sampai Coklatin Kulit
Berkat inovasinya, pemulas pipi merona di bawah mata ini jadi tren baru di dunia mekap tanah air.
Langkah Nanath tak berhenti di situ saja. Lewat IG-nya juga pemilik Naire Project ini mengenalkan model alis yang diberi titel Alis Serat Belukar 9D yang lebih simpel dan natural.
Langkah Nanath tak berhenti di situ saja. Lewat IG-nya juga pemilik Naire Project ini mengenalkan model alis yang diberi titel Alis Serat Belukar 9D yang lebih simpel dan natural.
Lagi - lagi, kreativitasnya menuai pujian disaat masyarakat lagi Gandrung dengan alis model Sinchan yang terkesan tebal dan kurang alami.
"Awalnya memang aku aktif di Youtube, setelah berhenti kerja di Jakarta. Aku kolaborasi sama sobatku dari SD, Iren Aldriana untuk les mekap ke temannya mamah kita kemudian buka salon dan akhirnya bangkrut, tepatnya tahun.2012," ujar Nanath kepada JurnalGaya belum lama ini di Bandung.
Nanath melanjutkan, membuka bisnis salon yang dijalaninya bersama Iren memang tak semulus yang dibayangkan. Namun Nanath tak patah semangat untuk terus menajamkan kemampuannya di dunia mekap.
Sampai suatu hari, ia pun tak melewatkan kesempatan tawaran merias di 33 di Indonesia untuk mendukung sebuah roadshow. Untuk memenuhi tuntutan, ia harus merias 8 orang sehari secata maraton di berbagai kota.
"Awalnya kita merasa effort-nya sangat tinggi ya kita mesti mendandani orang sampai ribuan kali kalau dihitung total. Tapi justru itu jadi pengalaman berharga, karena setelahnya kemampuan merias semakin meningkat," katanya.
Selepas menutup kembali usaha salonnya, Nanath kembali meneruskan kiprah sebagai MUA dengan promosi lewat media sosial. Bermula dari mekap sederhana, skill-nya pun semakin mumpuni saat ia dipercayai merias pengantin.
Uniknya, baik Nanath maupun partner-nya Iren tetap konsisten untuk tidak menerapkan tampilan mekap pengantin yang menor alias berlebihan.
"Awalnya memang aku aktif di Youtube, setelah berhenti kerja di Jakarta. Aku kolaborasi sama sobatku dari SD, Iren Aldriana untuk les mekap ke temannya mamah kita kemudian buka salon dan akhirnya bangkrut, tepatnya tahun.2012," ujar Nanath kepada JurnalGaya belum lama ini di Bandung.
Nanath melanjutkan, membuka bisnis salon yang dijalaninya bersama Iren memang tak semulus yang dibayangkan. Namun Nanath tak patah semangat untuk terus menajamkan kemampuannya di dunia mekap.
Sampai suatu hari, ia pun tak melewatkan kesempatan tawaran merias di 33 di Indonesia untuk mendukung sebuah roadshow. Untuk memenuhi tuntutan, ia harus merias 8 orang sehari secata maraton di berbagai kota.
"Awalnya kita merasa effort-nya sangat tinggi ya kita mesti mendandani orang sampai ribuan kali kalau dihitung total. Tapi justru itu jadi pengalaman berharga, karena setelahnya kemampuan merias semakin meningkat," katanya.
Selepas menutup kembali usaha salonnya, Nanath kembali meneruskan kiprah sebagai MUA dengan promosi lewat media sosial. Bermula dari mekap sederhana, skill-nya pun semakin mumpuni saat ia dipercayai merias pengantin.
Uniknya, baik Nanath maupun partner-nya Iren tetap konsisten untuk tidak menerapkan tampilan mekap pengantin yang menor alias berlebihan.
Bahkan, ia juga berani mengubah kelaziman itu dengan konsep tata rias flawless, simpel dan tidak mengubah wajah asli si pengantin karena tampilan mekap yang super tebal.
"Sempat sih melewati satu momen dimana aku harus menjelaskan baik - baik ke pengantin dan ke keluarganya kalau gaya mekap aku bukan bikin pangling tapi bikin cantik. Lama - lama ternyata dandanan flawless banyak penyukanya, dan akhirnya muncul jadi tren," ungkapnya.
Delapan tahun menjalani aktivitasnya sebagai MUA. Kini pemilik nama Nadia Sabrina ini sudah dikenal di seantero Indonesia. Selain merias, ia juga aktif menjadi coach di beberapa sesi private class di kediamannya.
Bahkan, ia juga kerap diundang sebagai MUA di acara pelatihan dan beauty class di berbagai kota di tanah air.
"Sempat sih melewati satu momen dimana aku harus menjelaskan baik - baik ke pengantin dan ke keluarganya kalau gaya mekap aku bukan bikin pangling tapi bikin cantik. Lama - lama ternyata dandanan flawless banyak penyukanya, dan akhirnya muncul jadi tren," ungkapnya.
Delapan tahun menjalani aktivitasnya sebagai MUA. Kini pemilik nama Nadia Sabrina ini sudah dikenal di seantero Indonesia. Selain merias, ia juga aktif menjadi coach di beberapa sesi private class di kediamannya.
Bahkan, ia juga kerap diundang sebagai MUA di acara pelatihan dan beauty class di berbagai kota di tanah air.
"Banyak yang bilang full booked lah atau susah kalau dirias Nanath. Faktanya enggak begitu loh. Customer bisa langsung datangi galeri kita dan di sana ada tim Naire yang akan melihat waktu yang kosong dan pas buat tanggal pernikahan mereka.
Seiring dengan berkembangnya media sosial, Nanath melihat sekarang profesi MUA semakin bermunculan loh. Tapi ia berpesan, buat para pemula enggak boleh minder loh, sebaliknya kita harus percaya diri untuk tampil dan memperlihatkan skill sesuai gaya diri sendiri.***
