95 Persen Bahan Baku Obat di Indonesia Masih Impor, 60 Persennya dari China

- 8 September 2020, 12:03 WIB
ILUSTRASI obat.*
ILUSTRASI obat.* //Pixabay

JURNALGAYA – Sebanyak 95 persen bahan baku obat di Indonesia atau senilai Rp 21 triliun pada 2013 masih impor.

Dengan rincian, 30 persen bahan baku berasal dari India, 60 persen dari China, dan 10 persen dari Eropa.

“Itulah mengapa, pada saat China lockdown, kita kelimpungan. Terjadi ancaman keterbatasan obat saat itu, karea 60 persen bahan baku obat berasal dari China.”

Hal itu disampaikan Pharma R&D Group and External Relation Director PT Kalbe Farma Tbk, Pre Agusta Siswantoro dalam rilis yang diterima dari Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Selasa 8 September 2020.

Baca Juga: BLT UMKM Kemungkinan Diperpanjang hingga 2021, Ini Cara Mendapatkannya

Agusta menjelaskan, ada 206 industri farmasi di Indonesia dengan pasar Rp 90 triliun pada 2019. Jumlah ini terbilang kecil. Untuk perbandingan, omzet satu industri rokok di Kediri mencapai Rp 100 triliun. Itu artinya pasar 206 industri berada di bawah satu industri rokok.

Sebenarnya, sambung Agusta, obat yang ada di Indonesia diproduksi di dalam negeri. Namun persoalannya bahan bakunya masih impor. Jadi, kalaupun Indonesia mampu membuat obat tapi bahan bakunya tidak ada, produksi tidak jalan.

Untuk membuat bahan baku membutuhkan teknologi tinggi dengan biaya yang besar. Sedangkan marginnya kecil. Itulah mengapa bahan baku dijalankan melalui B to B. Berbeda dengan produksi obat seperti Indonesia yang tidak membutuhkan teknologi tinggi namun marginnya lumayan.

Di sisi lain, pasar Indonesia kecil, sehingga bahan baku harus ekspor. Harapan kemudian datang saat program JKN diluncurkan. Program ini membuat konsumsi obat lebih besar.

Halaman:

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah