Prancis Simpulkan Oposisi Pemerintah Rusia Alexei Navalny Diracun Novichok

- 15 September 2020, 05:29 WIB
ILUSTRASI racun.*
ILUSTRASI racun.* /SHUTTERSTOCK/

JURNALGAYA - Analis independen Prancis menyimpulkan, oposisi Pemerintah Rusia, Alexei Navalny, diracun menggunakan Novichok dalam sebuah upaya pembunuhan.

Keterangan Kantor Kepresidenan Prancis yang dikutip Reuters tersebut mengatakan, Novichok merupakan racun yang menyerang saraf.

"Presiden menyatakan keprihatinan mendalam atas aksi kriminal yang dilakukan terhadap Alexei Navalny, dan perintahnya adalah bahwa harus ada titik terang tanpa ditunda-tunda atas kejadian tersebut serta ada pertanggungjawaban atas percobaan pembunuhan ini," tulis Kantor Presiden Emmanuel Macron dalam pernyataan.

Baca Juga: Rusia Rekrut 55.000 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Sputnik V

Pernyataan itu keluar setelah Macron melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Jerman menyatakan, hasil uji laboratorium di Swedia dan Prancis secara independen telah menguatkan hasil serupa, Navalny diracun dengan Novichok, dari pengujian Jerman yang keluar lebih awal pada bulan ini.

Namun, baik Macron maupun kantor pemerintahannya belum mengeluarkan pernyataan terkait penemuan tersebut hingga sekarang.

Meskipun menteri luar negeri dan menteri pertahanan Prancis telah menunda pertemuan bersama pihak Rusia yang dijadwalkan pada hari ini.

Baca Juga: Cerita Lengkap Penusukan Syekh Ali Jaber: Pisau Patah, Pelaku 20 Tahunan, hingga Pengusutan Kasus

"Beliau (Macron) menyatakan solidaritas penuh dengan Jerman mengenai langkah-langkah yang akan diambil dan konsekuensi yang akan muncul dari situasi ini," kata Kantor Kepresidenan.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x