JURNALGAYA - Sejumlah tokoh angkat bicara terkait pemberitaan sejumlah media yang menyebut Sampoerna Foundation inisiator penyederhanaan kurikulum.
Belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim banyak disorot publik terkait wacana penyederhanaan kurikulum.
Dalam wacana tersebut, terselip kabar mata pelajaran sejarah akan terkena imbas. Sejarah akan dihapuskan dari mata pelajaran.
Baca Juga: Nadiem Makarim: Tidak Ada Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah
Tak berapa lama, muncul pemberitaan penyesuaian kurikulum diinisiasi Sampoerna Foundation. Hal ini membuat media sosial khususnya Twitter kembali riuh.
Bahkan sejumlah tokoh ikut mengomentari hal tersebut. Seperti yang disampaikan Hidayat Nur Wahid dan Fadlo Zon.
Lewat akun Twitternya, mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, bila benar penyederhanaan kurikulum yang menghilangkan mata pelajaran sejarah diinisiasi Sampoerna Foundation tanpa persetujuan DPR, ini merupakan bentuk pengabaian.
"Bila Benar “Penyederhanaan Kurikulum Yg Hilangkan Mapel Sejarah, Diinisiasi Sampoerna Foundation”, tanpa persetujuan dg DPR, maka ini bentuk pengabaian thd peraturan UU yg bisa berdampak pd kwalitas hasil pendidikan. Komisi X DPR perlu panggil Mendikbud," tulisnya dalam akun pribadinya @hnurwahid.
Baca Juga: Banjir Bandang Cicurug Sukabumi, 3 Warga Hanyut, Ini Identitasnya