Ridwan Kamil Intruksikan Kepala Daerah Waspada Banjir dan Longsor

- 22 September 2020, 11:42 WIB
Sukabumi Banjir Bandang, 3 Orang dan 12 Rumah Hanyut
Sukabumi Banjir Bandang, 3 Orang dan 12 Rumah Hanyut /RRI/
 
 
JURNALGAYA---Gubernur Jabar Ridwan Kamil, menyatakan turut prihatin dengan terjadinya bencana banjir bandang di
Kab Sukabumi. Menurutnya, dukungan dan bantuan sudah dikirim ke Sukabumi via Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan BPBD Jabar
 
Menurut Ridwan Kamil, musim penghujan kelihatannya sudah mulai tiba lebih awal. Tadinya, diperkirakan BMKG akhir Oktober.
 
"Sudah diinstruksikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada dan menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis (banjir & longsor) yang terukur," tulis Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam akun Instagram pribadinya @ridwan kamil dikutip, Selasa (22/9).
 
Pemprov Jawa Barat, kata Emil, melalui Dinas PU sejak 2 minggu lalu sudah memulai program antisipasi banjir. "Mudah-mudahan bisa efektif. Aamiin," tulis Emil lagi.
 
Sementara menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, penanganan darurat masih dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di lokasi. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD setempat mengidentifikasi tiga orang di Kecamatan Cicurug hanyut saat banjir bandang terjadi. Ketiganya masih dalam pencarian petugas di lapangan. 
 
 
TRC BPBD Sukabumi mencatat wilayah yang terdampak di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu. Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol). Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar). Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak. 
 
Sementara ini, BPBD mencatat 20 orang mengalami luka-luka, sedangkan 210 keluarga mengungsi dari Kecamatan Cicurug. Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam (21/9), petugas masih terus melakukan pendataan di tiga kecamatan terdampak.
 
Data sementara BPBD Sukabumi mengidentifikasi kerugian di tiga kecamatan ini antara lain, rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3, sedangkan rumah terdampak 306 unit. Sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan mushola terendam 1 unit. 
 
 
Hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Citarik - Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.00 WIB, memicu banjir bandang di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
 
Sementara itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Provinsi Jawa Barat pada 22 dan 23 September 2020 masih berpotensi hujan dengan disertai kilat atau petir dan angin kencang. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Qiya Ameena***
 
 
 
 
 
 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x