Putra Korban Gerakan 30 September Sebut Perdebatan Kemunculan PKI Hal yang Sia-sia

- 29 September 2020, 20:49 WIB
Salah satu diorama yang menggambarkan kekejaman G30S PKI.
Salah satu diorama yang menggambarkan kekejaman G30S PKI. /Istimewa

JURNALGAYA - Putra Pahlawan Revolusi Sutoyo Siswomiharjo, Letjen (Purn) Agus Widjojo menyebut isu kemunculan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI) akan selalu muncul jelang 30 September.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini tak memungkiri isu PKI ini kerap menjadi gorengan politik oleh sejumlah pihak.

Hal itu diungkapkannya dalam webinar 'Penggalian Fosil Komunisme untuk Kepentingan Politik?', yang digelar Political and Public Policy Studies (P3S), Selasa 29 September 2020.

"Karena kemunculan berulang pada saat yang tetap itu, sulit dipungkiri bahwa isu tersebut sengaja dimunculkan untuk kepentingan politik," kata Agus.

Agus Widjojo, putra Soetojo Siswomihardjo.
Agus Widjojo, putra Soetojo Siswomihardjo.

Menurutnya, sejarah PKI atau paham komunisme di Indonesia memang tak bisa dihilangkan. Sangat membekas, sehingga isu kemunculan PKI kerap dimunculkan kembali.

Akan selalu ada pihak yang suka melahirkan literatur baru tentang riwayat PKI. Literatur ini berupa tulisan, memoar buku, atau bahkan gagasan untuk menggelar pertemuan dengan teman senasib pada zaman dulu.

Baca Juga: Kritik Keras Polisi Soal Pembubaran KAMI di Surabaya, Din Syamsuddin: Bukti Masih Ada Antidemokrasi

Namun, ada pula pihak yang menamakan dirinya anti-PKI. Mereka kerap menganggap pihak lain yang suka berdiskusi tentang riwayat PKI sebagai kelompok komunis atau berupaya membangkitkan kembali PKI.

"Polemik yang menguras waktu tenaga dan pikiran dari aset bangsa yang sebenarnya diperlukan meningkatkan efektivitas usaha pembangunan nasional," kata dia.

Agus lalu menegaskan bahwa komunisme adalah paham yang terlarang di Indonesia. Aturan mengenai itu dijelaskan dalam TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Kejahatan Terhadap Keamanan Negara.

Baca Juga: Bank Besar di Swiss Sarankan Beli Emas dari Sekarang

Oleh karena itu memperdebatkan kemunculan PKI adalah hal yang sia-sia meski memang kerap dilakukan sejumlah kelompok setiap tahun.

Seperti diketahui, Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang diculik dan kemudian dibunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September di Indonesia.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x