Tampil Seksi Tanpa Bra, PM Finlandia Sanna Marin Tuai Kritikan

- 20 Oktober 2020, 19:19 WIB
PM Finlandia Sanna Marin
PM Finlandia Sanna Marin /valtioneuvosto.fi/

 

JURNALGAYA - Dalam sebuah sesi pemotretan salah satu majalah lifestyle, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin tampil seksi. Wanita berusia 34 tahun itu tampil tanpa menggunakan bra.

Kontan penampilannya itu menuai kritikan dari berbagai kalangan hingga memicu perdebatan tentang seksisme.

Marin, yang menjadi perdana menteri termuda di dunia saat menjabat pada tahun lalu, berpose untuk majalah Trendi edisi Oktober dengan mengenakan blazer, tanpa balutan pakaian dalam sedikit pun. Marin tampil memperlihatkan belahan dadanya.

Direktur Media khusus Wanita A-Lehdet, grup yang membawahi majalah Trendi, Mari Paalosalo-Jussinmaki, mengatakan bahwa foto tersebut memicu reaksi besar-besaran di Finlandia. Trendi, sebut dia, menerima kritik keras di media sosial setelah majalah dirilis pada 9 Oktober lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"Kohu näytti selkeästi sen, että se, mitä kuvissa näkyi, kertoi paljon katsojasta. Moni ei nähnyt rintavakoa ollenkaan. He näkivät Sanna Marinin pukeutuneena trendikkääseen mustaan housuasuun. Sellaiseen joka oli nähty viime vuosien aikana useissa naistenlehdissä ja Instagram-kuvissa. He painoivat Instagramissa kuvan päälle sydämiä ja kuumia liekkejä. Toiset taas katsoivat kuvaa ja näkivät, miten ammattitaito, älykkyys ja osaaminen ovat kiinni vaatteissa ja kenties siinä, miten paljon ne peittävät ihoa", sanoo Trendin päätoimittaja Mari Karsikas.⠀ ⠀ Lue, mitä muuta Sanna Marinin kuvista noussut kohu osoitti. Löydät tekstin biossa olevan linkin kautta. ⠀ ⠀ #imwithsanna #trendimag

A post shared by Trendi & Lily (@trendimag) on

 "Itu (kritik) mengejutkan. Kami sering mengeluarkan foto semacam itu sebelumnya. Tapi mereka (masyarakat) tak pernah merespons negatif seperti saat ini," ujar Jussinmaki, dikutip Selasa 20 Oktober 2020.

Jussinmaki mengatakan bahwa banyak masyarakat yang kecewa akan penampilan sang perdana menteri. Seorang perdana menteri dinilai tidak pantas untuk berpose terbuka sebagaimana yang ditampilkan dalam majalah gaya hidup itu.

Selain itu, beberapa masyarakat juga mengkritik pilihan Marin yang dinilai tak pantas untuk berpose terbuka di tengah kesibukan pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Hal ini (pemotretan) dianggap membuang-buang waktu perdana menteri," kata Jussinmaki.

Marin dipilih sebagai cover story majalah Trendi pada edisi Oktober 2020. Di dalamnya, Marin berbicara mengenai tuntutan pekerjaannya, rasa lelahnya, serta kesulitannya menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Apa yang disampaikan Marin dalam majalah pun memicu dukungan di media sosial. Sebagai tanggapan, banyak perempuan mengunggah gambar mereka dengan balutan blazer tanpa pakaian dalam di media sosial, ditemani tagar #imwithsanna.

"Saya pikir mereka bicara tentang perempuan yang lelah dengan berbagai pembatasan berperilaku, termasuk salah satunya yang dinilai dari penampilan mereka," ujar Jussinmaki.

Marin bukan politisi perempuan pertama yang menghadapi kritik atas penampilannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun publik. Pada 2016 lalu, mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi kritikan setelah difoto dengan celana kulit untuk Sunday Times Magazine.

Selain itu, anggota parlemen Inggris, Tracy Brabin, juga mendapatkan sindiran di dunia maya setelah seseorang di media sosial memperlihatkan fotonya dengan bagian bahu yang terbuka dalam sebuah rapat parlemen.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x