JURNALGAYA - Ekonom senior Faisal Basri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mendengarkan pernyataan dari Bank Dunia. Sebaliknya, ia meminta kepala negara itu untuk mendengarkan suara masyarakat.
Pernyataan itu disampaikannya melalui akun Twitternya @FaisalBasri.
"Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati," tulisnya dikutip Rabu 21 Oktober 2020.
Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati— Faisal Basri (@FaisalBasri) October 20, 2020
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Faisal memang tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataan tersebut. Namun, baru-baru ini Jokowi mengunggah sebuah pernyataan dari Bank Dunia mengenai UU Omnibus Law Cipta Kerja melalui akun Instagram dan Twitter resminya, @Jokowi.
Dalam unggahan itu, ia menuliskan jika Bank Dunia menyatakan UU Cipta Kerja dapat menjadikan Indonesia lebih kompetitif.
"Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif. Ini kata Bank Dunia," tulisnya pada Sabtu 17 Oktober 2020.
Selain itu, ia juga melampirkan pernyataan dari Bank Dunia. Secara umum, Bank Dunia sangat mendukung pengesahan UU Cipta Kerja.
"Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif." Ini kata Bank Dunia.
Berikut pernyataan lengkapnya. pic.twitter.com/AI3TmGposw— Joko Widodo (@jokowi) October 16, 2020
Baca Juga: Asfinawati Bintang ILC tvOne Kali Ini, Mampu Ungkapkan Jeritan Jutaan Rakyat