Network
JURNALGAYA - Ada lagu wajib yang biasa dibawakan anak muda maupun mahasiswa yang tengah berjuang melawan tirani. Lagu itu berjudul Mosi Tidak Percaya karya Efek Rumah Kaca.
Grup band asal Jakarta ini merilis lagu tersebut 2008 silam. Lagu itu ada dalam album ketiga mereka yang diberi tajuk Kamar Gelap.
Sang penulis lagu, Cholil Mahmud mengatakan, lagu itu masih sangat relevan hingga hari ini. Di tengah banyaknya mahasiswa yang menyuarakan pergerakannya untuk Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga: Mata Najwa Ungkap Pelaku Pembakaran Halte Sarinah saat Demonstrasi UU Ciptaker yang Terorganisir
"Mahasiswa masih pantas marah. Mahasiswa itu lebih minim konflik kepentingan jadi memang ketika misalnya sekarang pemerintah yang dulu ada dua calon sekarang jadi satu, itukan sebenarnya melemahkan oposisi. Nah kita berharap sama siapa lagi?" tutur dia dalam acara Mata Najwa, Kamis 28 Oktober 2020.
Bagi yang penasaran, berikut lirik lagu Mosi Tidak Percaya karya Efek Rumah Kaca:
Ini masalah kuasa, alibimu berharga
kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?
Kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah
Jelas kalau kami marah,
Kamu dipercaya susah
pantas kalau kami resah,
sebab argumenmu payah
Baca Juga: Ditanya Apa Sumbangsih Milenial, Jawaban Ernest Prakasa di Mata Najwa Skakmat Megawati
Kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah
Kamu ciderai janji, luka belum terobati
Janjimu pelan pelan akan menelanmu
Kamu ciderai janji,
Luka belum terobati
Kami tak mau dibeli, Kami tak bisa dibeli
Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
*Dalam ilmu politik, mosi tidak percaya merupakan sebuah prosedur yang digunakan parlemen oposisi untuk mengalahkan pemerintah.***
