JURNALGAYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meningkat.
"Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dikutip dari RRI, Sabu 31 Oktober 2020.
Hanik mengatakan, hasil peningkatan dari pemantauan selama sepekan terlihat intensitas kegempaan yang tercatat lebih tinggi dibandingkan pekan lalu.
Baca Juga: 5 Fakta Gempa Turki Menurut BMKG
Laporan aktivitas 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).
Selanjutnya, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 cm per hari.
Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap tanggal 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.
Baca Juga: Viral, Foto Anjing Pegang Tangan Manusia yang Terkubur Reruntuhan Gempa Turki, Bikin Patah Hati
Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel