Dibuka Jika Darurat, Habib Rizieq Miliki Dokumen Pernjanjian dengan Badan Intelijen Negara

- 10 November 2020, 19:08 WIB
Habib Rizieq Shihab saat memimpin pengajian di markas FPI yang disiarkan di kanal YouTube FronTV.*
Habib Rizieq Shihab saat memimpin pengajian di markas FPI yang disiarkan di kanal YouTube FronTV.* /YouTube @FrontTV

JURNALGAYA - Habib Rizieq Shihab mengaku menjalin kerja sama dengan Badan Intelijen Negara Indonesia (BIN). Hal itu disampaikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) kepada pemerintah Arab Saudi ketika dirinya diisukan menjadi buronan yang melarikan diri dari Indonesia.

Habib bercerita Pemerintah Arab Saudi sempat memintai keterangan dirinya. Dewan keamanan Arab Saudi melakukan itu karena mendapat informasi Habib Rizieq adalah buronan yang melarikan diri.

"Katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya katanya red notice, nanti bahaya untuk keamanan Saudi," kata Habib Rizieq di depan para jemaahnya di Petamburan, Selasa 10 November 2020 seperti dalam tayangan video pada akun youtube Front TV. (untuk menyaksikan video secara langsung bisa klik di sini).

Ia pun menjelaskan bahwa pernah tersangkut dua kasus hukum, tetapi sudah ada surat surat penghentian penyidikan dan penuntutan (SP3). Dia mengaku telah menjelaskan itu semua kepada pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: Tim Yamaha Catat Rekor Terburuk dalam 13 Tahun Sejak MotoGP Valencia 2007

Kemudian, Pemerintah Saudi kembali bertanya apakah Rizieq memiliki masalah dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia atau tidak. Habib mengaku menjawab tidak.

Bahkan Habib mengaku menjalin hubungan kerja sama dengan badan intelijen itu.

"Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," kata Rizieq.

Dia tidak menjelaskan lebih rinci jenis kerja sama yang dijalinnya dengan badan intelijen negara tersebut. Rizieq mengatakan dokumen kerja sama itu hanya dia buka dalam keadaan terdesak.

"Dokumen ini belum dibuka ke masyarakat. Saya pikir tidak perlu kecuali kalau darurat," katanya.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x