Rocky Gerung Sebut TNI Dibenarkan Cabut Baliho Kalau Personil Satpol PP Enggak Bisa Manjat

- 22 November 2020, 05:00 WIB
Rocky Gerung Mengomentari Tindakan TNI yang Menurunkan Baliho FPI
Rocky Gerung Mengomentari Tindakan TNI yang Menurunkan Baliho FPI /instagram.com/rocky_gerung_official/

JURNALGAYA - Pengamat politik Rocky Gerung terang-terangan mengeritik penurunan baliho dan spanduk bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang diperintahkan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Dalam wawancara bersama Hersubeno Arief, Rocky menilai inisiatif yang dilakukan oleh Pangdam Jaya terkesan berlebihan.

“Menurut saya itu inisiatif yang berlebihan dari Pangdam. Memang, saya anggap Pangdam mungkin merasa terganggu dengan ucapan-ucapan atau peristiwa di Petamburan,” ungkap Rocky pada tayangan video pada kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu 21 November 2020.

Disebutkan, peristiwa yang terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat, merupakan peristiwa politik, dan TNI seharusnya tetap tunduk pada pemerintah sipil, sesuai janji TNI pada saat Reformasi Indonesia.

“Tetapi, itu adalah peristiwa politik, dan TNI sejak Reformasi sudah mengucapkan janji untuk tunduk pada civilian values, pada pemerintahan sipil, sehingga tidak boleh masuk di dalam wilayah yang sifatnya politis,” tambahnya.

Baca Juga: Sah! Ridwan Kamil Tetapkan UMK 2021 di Jabar, Karawang Terbesar, Banjar Terkecil, Ini Rinciannya

Baca Juga: Catat, Ini Besaran UMK Jabar 2021

Menurut Rocky, keadaan tersebut yang membuat masyarakat sipil, dalam hal ini LSM mengingatkan kembali bahwa kalau ada kejadian TNI terlibat kedalam peristiwa politik, maka Indonesia telah mundur 22 tahun.

“Jadi, saya menganggap apapun alasan itu, seharusnya TNI bisa diperbantukan untuk menurunkan baliho-baliho itu, kalau Satpol-nya memang enggak bisa manjat, enggak punya cara untuk menurunkan,” kata Rocky.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x