JURNAL GAYA - Kritikan terhadap drama Korea Joseon Exorcist terus mengalir. Terbaru, seorang profesor terkenal dari Universitas Wanita Sungshin, Profesor Seo Kyung Duk, melontarkan kritikannya.
Di Instagram-nya, Profesor Seo Kyung Duk menunjukkan bahwa jaringan tersebut telah semakin memicu ekspansionisme historis China yang sedang berlangsung.
Profesor Seo menulis, "Drama Joseon Exorcist telah meninggalkan dampak yang bertahan lama dengan kontroversi distorsi sejarahnya. Netizen Tiongkok telah mulai mendukung adegan dari drama tersebut dengan mengatakan bahwa pertunjukan tersebut dengan baik menggambarkan budaya khas Korea di Weibo."
Baca Juga: Rating Joseon Exorcist Rontok Pasca Kontroversi Historis, River The Moon Rises Kembali No. 1
Ia juga mengatakan bahwa baru-baru ini, Tiongkok telah membuat klaim yang tidak berdasar dengan mengatakan Hanbok, Kimchi, Pansori, dll adalah bagian dari budaya mereka.
"Dan jaringan tersebut semakin memicu klaim yang menyimpang ini," kata Profesor Seo Kyung Duk.
Menurut Profesor Seo Kyung Duk, tim produksi seharusnya lebih berhati-hati karena mereka sangat menyadari situasi saat ini, dengan menyatakan 'masa sensitif ini' dalam pernyataan mereka.
Baca Juga: Joseon Exorcist Siap Jadi Pesaing Tangguh River Where the Moon Rises, Debut Rating Kuat
"Seperti yang kalian ketahui bersama, serial drama Korea memiliki banyak penonton di seluruh dunia. Kita memiliki waktu terbatas untuk memberi tahu dunia budaya kita, apalagi sejarah Korea yang terdistorsi. Kita harus melindungi budaya dan sejarah kita sendiri," katanya.
Setelah penayangan perdana pada 22 Maret 2021, Joseon Exorcist menerima banyak kritik karena distorsi budaya dan sejarah Korea.
Adegan seperti pub Joseon yang memiliki alat peraga Cina dan Raja Taejong membantai warga sipil karena halusinasi menarik kemarahan banyak penonton ketika perseteruan budaya antara kedua negara semakin meningkat mengenai asal-usul Kimchi dan Hanbok.***