JURNAL GAYA - Sinetron Buku Harian Seorang Istri kembali tayang hari ini pukul 19.30 WIB di SCTV
Buku Harian Seorang Istri menceritakan kisah rumah tangga Nana dan Dewa yang menikah karena terpaksa sehingga rumah tangga mereka tidak berjalan harmonis. Namun menariknya Nana tetap berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya tersebut
Di episode hari ini Nana sudah mengganti pakaiannya dan selesai mencuci jaketnya Fajar kemudian langsung dijemur.
Nana ingat ucapan Fajar yang mengatakan biaya persalinan besar. Nana ambil HP dan search biaya persalinan berisiko. Memang ternyata sangat besar.
Baca Juga: Putri Untuk Pangeran RCTI Jumat 2021 Putri Curigai Oma Soraya Diduga Terlibat dengan Kematian Lisa.
Lula menelepon Nana dan mengajak ketemuan, namun tidak di rumah mereka. Akhirnya Lula dan Nana bertemudi tempat lain.
Dewa terus kepikiran Nana. Luki datang. Dewa bertanya apa Luki jadi ngomong ke Nana. Luki serba salah. Teringat saat dia lihat Nana dan Fajar.
Alya masuk dan lihat Kevin lagi ketik-ketik di laptopnya. Alya tertawa, tumben kerja? Kevin diam saja dan Alya lihat apa yang Kevin ketik. Alya kaget.
Dewa pulang. Nana dan Dewa masih diam-diaman. namun Nana tetap layani Dewa minum makan dan yang lainya, Setelah itu Nana masuk kamar.
Dewa menarik tangan Nana dan memegang bahunya. Dewa akan buktikan kalau dia gak salah.
"Kamu itu salah paham," katanya. Nana tatap Dewa, "Kamu buktikan itu." Roni dan Livia menghadap Nek Ratu. Livia dan Roni bicara halus dan membujuk namun meminta uang buat bulan madu menghibur Livia.
Pasha lagi browsing di laptopnya soal tempat makan malam. Setelah dapat, Pasha niat telepon Lula. Dia tahu Lula akan menolak namun dia akan terus membujuknya
Diana dan Arman meminta Pasha jangan peduli pada Lula lagi. Karena Pasha sudah punya tunangan yaitu Friska! Dewa mencari Nana.
Baca Juga: Info Rating TV 18 Agustus 2021: Putri untuk Pangeran Merosot ke Posisi 8
Ada farah yang sedang beresin meja kemudian Dia menegur Dewa kok bangun telat sih? Dewa bertanya Nana dimana, Farah mengatakan kalau dia sedang dikantornya Fajar. Dan Dewa jadi kesal mendengarnya ****