JURNAL GAYA - Dari Jendela SMP adalah sinetron Indonesia produksi SinemArt yang tayang setiap pukul 15.30 WIB di SCTV.
Dari Jendela SMP yang memiliki genre remaja ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Mira W. yang dibintangi oleh Sandrinna Michelle, Rey Bong, Emiliano Cortizo, Kiesha Alvaro, dan Saskia Chadwick.
Berikut sinopsis Dari Jendela SMP episode 734.
Joko berusaha untuk melobi sopir dan menghentikan laju bus yang saat itu sedang dikuasai oleh para perampok.
Akan tetapi, salah satu perampok melihat yang Joko lakukan lalu menghajar Joko.
Joko pun terlibat baku hantam dengan para perampok.
Di bagian belakang bus, para perampok menyerang teman-teman Joko.
Melihat Joko diserang, Wulan pun maju dan berusaha menghalangi para perampok itu untuk menyerang Joko.
Joko yang khawatir dengan kondisi Wulan memeluknya dan memastikan Wulan dalam kondisi aman.
Namun, salah seorang perampok berusaha memisahkan Joko dan Wulan.
Akibat dari tenaga dorongan perampok, Wulan terdorong ke arah pintu bus dan terlempar keluar bus.
Joko dan beberapa teman prianya berteriak memanggil nama Wulan.
Tubuh Wulan yang terdorong keluar bus berguling di atas tanah, sampai akhirnya masuk ke dalam sungai.
Tanpa rasa takut, Joko dan teman-temannya menghajar para kawanan perampok itu.
Sementara Wulan berusaha untuk meminta perlindungan.
Bu Linda mendengar berita dari seorang reporter yang melaporkan bahwa ada seorang sandera yang jatuh terpental dari bus ke sungai.
Bu Linda berharap korban itu bukan Wulan.
Bus yang membawa Joko dan kawan-kawannya bergerak liar hilang kendali, menabrak apa pun yang ada di hadapannya.
Karena kehabisan bensin, bus berhenti mendadak sehingga semua penumpang terjatuh.
Wulan yang tenggelam berusaha untuk menyelamatkan diri dan memanggil nama Joko.
Baca Juga: Simak Berikut Ini Daftar Peringkat Reputasi Brand Anggota Boy Group Bulan Januari 2022!
Joko yang sedang berada di atas bus mendadak teringat Wulan, lalu kepalanya terasa sangat berat.
Joko dan teman-temannya berusaha untuk menyelamatkan diri, keluar dari dalam bus, tapi mereka tidak berhasil membuka tuas pintu.
Beben dan Edo berhasil keluar dari dalam bus lewat jendela bus.
Sesampainya di luar bus, Beben dan Edo mencium bau bensin dan melihat ceceran bensin dari tangki bus.
Tak hanya itu, Beben dan Edo juga melihat ada kompor minyak tanah menyala milik warung yang ditabrak oleh bus
Beben dan Edo segera memanggil teman-temannya untuk keluar dari dalam bus karena bus akan segera meledak.
Mendengar teriakan Beben dan Edo, Joko dan teman-temannya ricuh, berusaha untuk membuka pintu bus, tapi selalu gagal.
Api dari kompor menyambar bensin sehingga timbul api di atas aspal.
Dalam kondisi seperti itu, para perampok berusaha melarikan diri sebelum ditangkap polisi.
Joko berusaha menghalangi para perampok keluar sehingga mereka terlibat dalam baku hantam.***