JURNAL GAYA - Kehadiran Sinetron Dewi Rindu yang tayang di SCTV setiap hari pukul 19.00 WIB selalu dinantikan oleh para penggemarnya.
Alur ceritanya yang menarik dan kepiawaian akting para pemerannya seperti: Angela Gilsha, Achmad Megantara, dan Dylan Carr, mampu membuat Dewi Rindu menjadikan sinetron ini diminati banyak penonton.
Berikut ini adalah Sinopsis Dewi Rindu episode 84.
Tim polisi dan ahli forensik yang berhasil menemukan sebuah jenazah di dalam mobil Satria yang terbakar segera memanggil Dewi.
Dewi diminta untuk memastikan apakah jenazah yang terbakar tersebut dikenali oleh Dewi.
Dewi mengatakan kalau jenazah tersebut adalah anaknya, Rindu. Seluruh keluarga Dewi bersedih.
Ketika di pemakaman Rindu, Dewi berkata dalam hati kalau ia ingin Rindu tidak meninggalkannya.
Dewi mengaku menyesal telah sering berbohong kepada Rindu, terutama bohong tentang siapa sebenarnya ayah biologis Rindu.
Dewi mengatakan kalau alasannya berbohong karena takut Rindu kecewa dan Maya marah.
Dewi menyesal tidak mengatakan siapa ayah biologis Rindu sebenarnya dari awal sehingga Rindu tidak akan kabur karena kecewa kepada Dewi.
Sementara itu, Rangga merasa sedih karena Rindu pergi terlalu cepat padahal Rangga baru saja menjadi ayah Rindu.
Toni yang berada di pemakaman sangat terpukul dengan kepergian Rindu yang baru ia kenal beberapa waktu terakhir.
Toni menyesal dulu telah membiarkan Dewi yang dalam keadaan hamil Rindu pergi 7 tahun lalu.
Yuna pun menyesal telah sering berbuat jahat kepada Rindu, salah satunya pernah membiarkan Rindu diculik orang tak dikenal.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Pembunuhan Guru SD Terjadi Tadi Pagi di Kota Bandung, Pelakunya Diduga Mantan Suami
Inka berkata dalam hati kalau ia menyesal tidak pernah jujur kepada Rindu kalau Rindu adalah cucu kandungnya.
Seperti yang lainnya, dalam hati Bram, ia sangat menyesal dan meminta maaf karena sudah pernah membuat Rindu sedih dan kecewa karena perbuatannya.
Setelah pemakaman usai, Dewi menangis di kamar, mengungkapkan kekecewaan hatinya karena kepergian Rindu.
Rangga datang dan mencoba menghibur Dewi.
Rangga mengatakan kalau ia sebenarnya juga sangat terpukul dengan kepergian Rindu yang begitu cepat.
Rangga bilang kalau ia sangat mengerti dengan kondisi Dewi. Rangga mengatakan Dewi boleh menangis sepuas-puasnya dan mengenang Rindu.
Akan tetapi, Rangga mengingatkan Dewi untuk bersikap sabar terhadap cobaan hidup yang dihadapinya.
Dewi mengatakan kalau ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Rindu.
Dewi mengenang masa lalunya dan mengatakan kalau 7 tahun lalu ia hamil anak yang tidak pernah diharapkannya.
Akan tetapi setelah Dewi melahirkan, Dewi menyadari kalau Rindu adalah kekuatan hidupnya.
Mendengar cerita Dewi yang sangat terpukul karena kehilangan Rindu, Rangga memeluk Dewi.***