JURNAL GAYA - Sinetron Suster El adalah sinetron Indonesia keluaran Starvision Series yang tayang di SCTV setiap pukul 15.25 WIB.
Suster El menghadirkan para pemeran utamanya yaitu: Adinda Azani, Fauzan Nasrul, dan Lavicky Nicholas yang sering beradu akting di FTV sehingga kehadiran mereka selalu dinantikan para penonton.
Berikut ini adalah sinopsis Suster El episode 38.
Nara dan Bayu yang sedang berada di kantor polisi sangat terkejut mengetahui Osman dan Sherly bebas dari tahanan.
Hal tersebut karena adanya pengakuan dari orang suruhan Edi yang menabrak Laras yang mengaku di depan polisi kalau ia adalah pelaku perampokan di rumah Resti dan Verdi dulu.
Nara ngotot bilang ke polisi kalau polisi salah menangkap orang karena pelaku pembunuhan itu adalah Osman dan Sherly.
Osman kesal dan berkata kalau Nara masih menuduhnya sebagai pembunuh, maka ia tidak akan segan melaporkan Nara atas kasus pencemaran nama baik.
Polisi bilang kalau Osman dan Sherly dibebaskan karena tidak ada bukti kuat yang menunjukkan kalau Osman dan Sherly adalah pelaku pembunuhan.
Selain itu, menurut polisi sikap Osman dan Sherly selama menjalani pemeriksaan dinilai cukup kooperatif.
Bayu berusaha menenangkan Nara dan mengatakan kalau mereka akan mencari cara lain untuk bisa menyeret Osman dan Sherly ke penjara.
Gina menelepon Papanya dan bilang kalau ia mau mengelola rumah sakit milik papanya dengan syarat Devan dipindahkan ke rumah sakit papanya itu.
Setelah papanya setuju dan Gina menutup teleponnya, Clarissa datang menghampiri Gina.
Clarissa tidak suka kalau Gina menggunakan kekuasaannya untuk bisa memindahkan tempat kerja Devan.
Gina menawarkan Clarissa sebuah kerja sama jika Clarissa mau berhenti mengejar-ngejar Devan.
Gina menawarkan Clarissa 17% saham di rumah sakit milik papanya sehingga secara otomatis, Clarissa menjadi anggota dewan direksi.
Gina bilang dengan saham sebesar itu, Clarissa bisa bebas memilih dokter mana saja yang ada di rumah sakit miliknya sehingga Clarissa bisa memenuhi impiannya menikah dengan dokter.
Clarissa awalnya tidak mau menyetujui ide Guna, tapi setelah mengetahui kalau Gina akan mengirim orang untuk menghabisi Clarissa jika Clarissa menolak permintaannya, Clarissa setuju.
Baca Juga: Profil dan Biodata LIVY RENATA, Si Polos yang Tajir Melintir, Stt... Lagi Jomblo Loh!
Setelah Gina pergi, Clarissa bahagia karena menurutnya, ketika Clarissa memiliki banyak uang, ia akan bisa 'membeli' Devan.
Osman dan Sherly sangat bahagia karena akhirnya mereka bisa menikmati masa kebebasan mereka setelah seharian ditahan di kantor polisi.
Osman memuji Sherly yang memiliki ide cemerlang sehingga bisa mengelabuhi polisi.
Sherly bilang kalau ide itu berhasil setelah ia membayar teman Edi untuk mengaku sebagai perampok rumah Resti dan Verdi.***