JURNAL GAYA - Tidak ada wanita yang mau menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK), begitulah jeritan hati para penghuni rumah bordil dalam film India "Gangubai Kathiawadi" (2022).
Menjadi PSK nampaknya bukan lah menjadi pilihan hidup mereka, kebanyakan melakukannya karena terpaksa.
Sebagian yang lain, melakukannya karena faktor ekonomi, rayuan seseorang, atau bahkan sengaja dijual oleh orang terkasih (orang tua, kekasih, bahkan suami sendiri).
Baca Juga: Sisi Lain Vijay Raaz, pemeran Raziabai di Gangubai Kathiawadi: Komedian Ramah Fans
Film "Gangubai Kathiawadi" sangat berani mengangkat sisi lain kehidupan para PSK. Langsung dari kehidupan sehari-hari mereka.
Mengangkat sisi kehidupan mereka sebagai manusia biasa yang ingin merasakan kebahagiaan di sela-sela pekerjaannya yang dianggap kotor oleh masyarakat.
Para PSK harus memasang wajah sedang tersenyum, padahal menangis di dalam hati,
seperti itu mereka digambarkan harus menjalani pekerjaan dan kehidupannya.
Baca Juga: Heboh Digosipkan Menikah, Aktor ‘Taxi Driver’ Lee Je Hoon Malah akan Gelar Fan Meeting di Bangkok
Penyesalan dan kerinduan mereka terhadap keluarga tercinta pun sangat besar meski tak pernah diungkapkan.
Salah satu scene dalam film "Gangubai Kathiawadi" yang terlihat menggambarkan rasa rindu para PSK terhadap sang ayah.
Para penonton bersiaplah untuk merasakan nyeri di hati saat menontonnya adegannya benar-benar mengiris hati.
Dalam scene itu, Gangu digambarkan sedang bersantai bersama para PSK lain. Saat itu, salah seorang wanita muda memohon bantuan Gangu untuk menulis sebuah surat.
Ketika dia digoda tentang pacar mana yang akan dikirimi surat, wanita itu menjawab bahwa surat itu akan diberikan untuk ayahnya. Semua orang seketika terdiam.
Baca Juga: Keren! Taylor Swift Raih Gelar Doctorate, Berikut Sederet Prestasi Membanggakan Penyanyi Pop AS ini
Gangu diminta untuk menuliskan surat itu sekehendak hatinya. Dalam prosesnya, satu demi satu wanita di sana memberikan masukan untuk surat tersebut. Di sinilah scene ini dapat membuat kamu meneteskan air mata.
Setiap kalimat yang diungkapkan menggambarkan kepedihan dan isi hati mereka semua. Surat yang akhirnya ditutup oleh Gangu itu seolah menjadi simbol kerinduan para PSK untuk keluarga nun jauh di sana.
Berikut isi surat yang menyayat hati tersebut:
"Ayah tersayang,
Pertama, aku ingin meminta pengampunanmu. Karena ... karena telah menyakitimu. Anggap itu kebodohanku dan maafkan aku.
Aku sering berpikir andai sebelum meninggalkan rumah aku menemuimu. Kau akan menghentikanku.
Namun, jangan khawatir, Ayah. Aku bahagia. Kabarku baik.
Anakmu, Ganga."
Kata demi kata yang tertulis dalam surat tersebut, mewakili perasaan setiap PSK teman-teman Gangu yang juga ikut menyumbangkan saran.
PSK juga manusia biasa, memiliki perasaan dan kerinduan kepada keluarganya, terlebih pada sosok ayah yang menjadi cinta pertama mereka.***(AIY Puspa)