JURNAL GAYA- Drama Korea JTBC King the Land telah menayangkan episode terbarunya pada Minggu lalu.
Namun belakangan ini, drama King the Land kian menjadi bahan pembicaraan netizen di media sosial karena memancing perdebatan.
Saat ini drama Korea Sabtu-Minggu JTBC King the Land telah banyak menuai berbagai kritik dari penonton karena dianggap tidak menghormati budaya Arab.
Kritik pedas penonton drama Korea King the Land, dimulai dari kemunculan karakter dan peran seorang Pangeran Arab pada episode terbaru.
Dilansir Jurnal Gaya dari Soompi, sebelumnya pada 8 dan 9 Juli, King the Land menayangkan episode 7 dan 8 yang menampilkan karakter baru Pangeran Arab Samir (Anupam Tripathi).
Pada episode terbaru King the Land, Samir berperan sebagai teman Gu Won (Lee Junho) saat belajar di luar negeri.
Dalam episode terbaru itu, Samir digambarkan sebagai seorang pecandu alkohol bahkan menggoda karakter YoonA (Cheon Sa Ran)g saat menginap di hotel.
Selanjutnya pada proses perkembangan cerita, Samir digambarkan sebagai seorang pria yang suka minum-minum dengan beberapa wanita.
Samir diceritakan sebagai karakter yang begitu menikmati kehidupan malam di klub dan menggoda YoonA (Cheon Sa Rang), yang dia temui untuk pertama kali.
Gu Won yang telah lama menghabiskan hari-hari sekolah bersamanya, menuduh Samir sebagai pria playboy.
Saat episode ini dirilis, pemirsa banyak memberi kritik drama Korea King the Land karena tidak menghormati budaya Arab terkait alkohol dan menuntut permintaan maaf yang tulus dari tim produksi.
Menanggapi laporan tersebut, tim produksi King the Land secara singkat menyatakan, “Karakter, daerah, nama tempat, dll. yang muncul dalam drama adalah setting fiktif, dan tidak ada niat untuk menyindir atau mendistorsi budaya tertentu.”
“Tim produksi akan menghormati berbagai budaya dan akan lebih memperhatikan produksi sehingga tidak ada ketidaknyamanan dalam menonton,”terang tim produksi drama, dikutip dari Soompi, Senin, 10 Juni 2023.
Sementara itu menurut Nielsen Korea, episode terbaru dari drama King the Land berhasil bertahan di angka dua digit dengan rata-rata rating nasional sebesar 10,6 persen.***