Baca Juga: BTS Sempat Gagal Rilis Album pada 2015, Ini yang Dilakukan RM BTS untuk Hapus Kekecewaan
Semuanya berubah ketika BTS mengunjungi negara mereka untuk konser di era Love Yourself. Setelah mengetahui tentang fan chant untuk "Fake Love", fleurhiver memutuskan untuk melihat lagu tersebut.
"Ketika mereka datang ke negara saya untuk konser, berita membuat laporan tentang antrian yang padat di luar venue dan menunjukkan ARMY melakukan fan chant "Fake Love", yang membuat saya penasaran dengan lagu itu sendiri," ujarnya.
Akhirnya, ia mencarinya di Spotify. Ternyata ia menyukainya dan mulai mendengarkan playlist ‘This is’ mereka. Lalu suatu hari ia memutuskan untuk menjadi ARMY hingga saat ini.
Baca Juga: Berikut 5 Potret Jin BTS dengan Rambut Coklat yang Lejindary, Bikin ARMY Ambyar!
2. Konflik multi-stan
Menjadi penggemar beberapa grup K-Pop bisa menjadi tantangan, dan BTS menguji kesetiaan satu penggemar kepada grup lain.
"Dulu saya adalah bagian dari fandom grup lain pada tahun 2015/2016, dan saya rasa saya masih memiliki pola pikir untuk hanya menyukai satu [grup laki-laki dan] kebencian umum terhadap BTS di seluruh fandom," katanya.
Akan tetapi, menurut dia, seiring dengan berjalannya wajtu, BTS semakin sulit untuk diabaikan. Jadi ia mulai mencoba mendengarkan Blood, Sweat & Tears.