TERUNGKAP, Ini Alasan Rhoma Irama Jadikan Musik Sebagai Media Dakwah

JURNAL GAYA - Rhoma Irama memiliki cara tersendiri untuk mengenang para personel Soneta Group yang sudah berpulang lebih dulu. Hingga saat ini setidaknya ada 8 orang anggota Soneta Group yang sudah meninggal dunia. Jadi, dari 10 personel hanya menyisakan dua orang saja.

Rhoma Irama menceritakan soal formasi Soneta Group yang pertama. Ia lalu menyebutkan satu persatu personelnya.

"Saya, Wempy, Nasir, kemudian Haji Riswan, Herman, Kadir, Haji Ayub, Haji Popong, Haji Hadi itu adalah formasi Soneta pertama. Delapan orang ini yang telah berangkat ke hadapan Allah SWT, Haji Popong, Haji Ayub, Haji Riswan, Kadir, Herman, Haji Nasir, Haji Wempy. Soneta formasi pertama tinggal saya dan Haji Hadi," kata Rhoma Irama dalam video di kanal YouTube Aay Latief Channel yang diunggah pada 7 Januari 2021 dengan judul 'Kepiluan Rhoma Irama Ditinggal Pada Sahabat Seperjuangannya'.

Baca Juga: Capt Afwan, Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ternyata Kakak Kelas Arie Untung

Kala itu, Rhoma bukan hanya mengenang pada sahabatnya, namun juga ia bercerita tentang perjuangan mereka untuk membentuk Soneta sebagai media dakwah.

Lebih lanjut, Rhoma menceritakan tentang kisah Soneta Group formasi pertama. Kala itu, mereka sepakat untuk melakukan revolusi di dunia musik.

"Jadi dalam hal ini saya ingin menceritakan sedikit kisah tanggal 13 Oktober kami berdelapan ini berkomitmen untuk melakukan revolusi. Saat itu saya melakukan, tahun 70 saya melakukan revolusi musik dari melayu menjadi dangdut," terangnya.

Baca Juga: Kondisi Baby Sulaiman Makin Membaik, Oki Setiana Dewi Bilang Gini...

Bukan hanya melakukan revolusi dalam dunia musik, Rhoma bersama dengan anggota grup lainnya juga bertekad untuk berhijrah. Dalam arti, mereka kompak menjauhi hal-hal negatif dan menjadikan Soneta Group sebagai media untuk berdakwah.