Al terus menunggu. Di kamarnya Andin pun tak bisa tidur. Ia mendengar hujan di luar cukup besar. Andin yakin, Al sudah pulang. Ia pun melihat ke kamar. Alangkah kagetnya Andin melihat Al masih tegar berdiri di bawah guyuran hujan menunggu dirinya memaafkan.
Bahkan, hingga besok paginya Al masih bertahan di tempatnya menanti Andin. Tapi, rasa sakit Andin tak bisa luluh oleh kegigihan Al meminta maaf. Andin, tetap tak mau memaafkan Al.