Di kampus, Andin ditemani makan siang oleh Rafael. Andin sangat galau, Rafael mencoba menghibur Andin. Yakni, dengan menunjukkan foto saat mereka kuliah dan sedang KKN.
Andin berfoto bersama Rafael, ternyata di belakangnya ada Aldebaran yang ikut terfoto. Rafael mengatakan, Andin dan Aldebaran memang sudah ditakdirkan bersama. Bahkan, jauh sebelum mereka saling mengenal, Aldebaran sudah ada di dekat Andin.
Mendengar perkataan Rafael, Andin menangis. Hatinya sangat hancur lagi. Rafael mengambil tisu mengusap air mata Andin.
Ternyata, Aldebaran melihat saat Rafael menghapus air mata Andin. Dalam hati Aldebaran sangat bersedih. Ia sakit melihat Andin menangis karena dirinya tapi yang menghapus air matanya Rafael.
Aldebaran pupus harapannya. Ia merasa sudah tak punya harapan lagi bersama Andin.
Rafael menyarankan agar Andin ngomong isi hatinya ke Aldebaran. Tapi, Andin terlalu sakit dan kecewa.