Aldebaran sangat bahagia, karena Andin mau kembali ke rumahnya lagi. Tapi Andin mengatakan pada Aldebaran kalau ia masih menata hatinya. Ia masih banyak terpukul.
Saat tidur di kamarnya, Aldebaran dan Andin pun menjadi sedikit canggung lagi. Kali ini, Reyna tak tidur bersama mereka. Jadi, sudah tak ada penyekat lagi di antara Aldebaran dan Andin.
Andin terlihat kikuk. Aldebaran menanyakan, kenapa Andin belum tidur. Ia mengatakan belum ngantuk.
Aldebaran pun mendekati Andin. Ia menatap Andin kemudian mendekatkan wajahnya dekat sekali dengan Andin. Aldebaran, akan mencium Andin.
Tiba-tiba terdengar suara petir di luar kamar Reyna. Ia kaget terbangun melihat oma Rossa tertidur pulas. Reyna pun masuk ke kamar Andin dan Aldebaran. Mereka kaget melihat Reyna, akhirnya tak jadi berciuman.
Reyna mengatakan ingin tidur dengan Andin dan Aldebaran. Akhirnya Reyna menghalangi Andin dan Aldebaran. Mereka pun tidur bertiga. Andin dan Aldebaran gagal bermesraan. Aladin gagal on the way.
Namun, Andin memastikan akan mencabut gugatan cerainya di pengadilan. Mendengar kata-kata Andin ini, Aldebaran sangat bahagia. Dengan refleks ia menarik dan memeluk Andin sambil mengucapkan terima kasih. Andin terkaget-kaget.
Aldebaran membantu mengemasi barang-barangnya. Andin termenung. Aldebaran menanyakan ada apa. Andin, menanyakan soal penusukan Nino karena dihalangi oleh Aldebaran.