Network
JURNAL GAYA - Peneliti seni dan budaya Korea Youngin Jo mempelajari koreografi dari tiga lagu BTS dan menganalisis makna di baliknya dalam kaitannya dengan pengaruhnya terhadap industri musik.
Dia mengatakan bahwa BTS "menyampaikan pesan melalui musik dan lirik mereka sambil juga menyampaikan emosi melalui tarian mereka."
Dilansir Jurnal Gaya dari Koreaboo, melihat hit mereka tahun 2016 "Blood Sweat & Tears," dia berfokus pada link ke tarian tradisional Korea.
Baca Juga: Beginilah Cara V BTS Mengatasi Kesulitan Menulis Lagu Winter Bear dalam Bahasa Inggris
Secara khusus, ia membandingkannya dengan bentuk tarian yang disebut sabangchigi.
Melalui struktur geraknya, ia percaya bahwa gerak kanan-kiri-atas-bawah merupakan interaksi antara langit dan bumi.
Itu adalah sesuatu yang menampilkan "makna kemanusiaan" dan interaksi yang kita miliki dengan alam di sekitar kita.
Baca Juga: J-Hope BTS Pilih Jungkook Berusia 5 Tahun Atau 5 Jungkook?Jawabannya Tidak Terduga
Dalam hit mereka tahun 2019 "Boy With Luv" dengan Halsey, fokusnya ada pada gerakan sederhana dalam koreografinya.
Khususnya, gerakan Jimin saat berada di tengah dan anggota lain bergerak melingkar di sekelilingnya.
Kali ini, ia membandingkannya dengan tarian ganggangsullae tradisional yang menggunakan gerakan sederhana untuk mengekspresikan kegembiraan.
Baca Juga: Besok Genap 27 Tahun, Berikut 5 Pesona J-Hope BTS yang Bikin ARMY Oleng, No. 4 Bikin Melting
Ini adalah bukti kemampuan BTS untuk dengan mudah menggabungkan dua bentuk tarian untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik di K-Pop.
Akhirnya, dia menganalisis tarian solo Jimin di "Spring Day". Dengan perasaan yang lebih nostalgia, gerakan Jimin menggunakan elemen gaya tarian Korea modern dan interpretatif untuk menciptakan sesuatu yang megah dan balet.
Keterampilan dalam melakukan ini bisa jadi karena dedikasi yang telah Jimin berikan untuk mempelajari tari selama bertahun-tahun.
Baca Juga: 11 Momen Jin dan V BTS Yang Menghangatkan Hati Penggemar, No. 11 Bikin Shock!
Terinspirasi oleh kata-kata sarjana Prancis Patrice Pavis, dia menyatakan bahwa, dengan pengaruh Korea mereka, tarian yang mereka lakukan adalah memperluas budaya Korea kontemporer bagi siapa pun yang menontonnya.
Dengan pujian seperti ini, tidak mengherankan bahwa mereka telah menggemparkan dunia dan mendobrak batasan geografis melalui musik mereka.***
