Andin mengingat apa yang terjadi. Ia ingat, saat supirnya meminta izin untuk ke toilet di tengah perkampungan.
Andin menunggu supirnya sangat lama tak datang-datang. Ia pun turun dari mobil. Tapi tiba-tiba datang sekelompok pemuda memalaknya. Andin memberikan sejumlah uang dan meminta preman itu tak mengganggunya.
Baca Juga: 5 Pekerjaan di Bidang Fashion yang Menjanjikan, Yuk Kenali Tugasnya
Preman itu pun, pergi. Tapi, Andin kaget saat berjalan ada motor nyaris menabraknya, ia menghindari tapi malah terjatuh ke jurang. Badannya berguling-guling. Andin jatuh pingsan kemudian ada yang menolongnya.
Aldebaran dan Pa Surya terus mencari Andin. Akhirnya, Aldebaran menemukan titik terang. Aldebaran menemukan petunjuk keberadaan Andin.
Aldebaran pun, segara mendatangi rumah Andin di rawat. Di kamar Andin kesakitan tapi ia bertekad harus mengabari Pa Surya dan Aldebaran suaminya.
Saat keluar kamar, ia mendengar ada suara Aldebaran memanggilnya. Ia bahagia melihat Aldebaran sampai tak percaya apakah mimpi atau kenyataan. Ia bertanya ke Aldebaran, untuk memastikan apakah benar orang yang ditemuinya Aldebaran.
Aldebaran, bukannya menjawab serius malah membalas dengan bersanda gurau. Katanya, mana ada mimpi bisa 3D, Andin dan
Aldebaran, mencari keberadaan HP Andin. Ternyata, ia melihat HP Andin dimainkan oleh anak kecil.