BLACKPINK dan BTS Disebut Korban Eksploitasi Layaknya Perbudakan

- 18 Maret 2021, 19:39 WIB
BLACKPINK memakai hanbok
BLACKPINK memakai hanbok //Dok. Koreaboo

JURNAL GAYA - Negara Korea Utara meralang industri musik Korean Pop atau K-Pop masuk ke negaranya karena hal itu dianggap sebagai bentuk eksploitasi dan perbudakan.

Pada akhir pekan lalu, sebuah artikel yang diterbitkan situs propaganda Korut, Arirang Meari, menuduh sejumlah label rekaman K-Pop melakukan "eksploitasi layaknya perbudakan" terhadap artis dan grup ternama mereka seperti boyband BTS hingga girlband Blackpink.

Artikel itu mengklaim artis K-Pop "terikat kontrak yang luar biasa tidak adil sejak usia dini, ditahan saat pelatihan menjadi calon bintang, dan diperlakukan sebagai budak ketika tubuh, pikiran, dan jiwa mereka oleh para konglomerat yang kejam dan korup", seperti dilansir Daily Express, Kamis, 18 Maret 2021.

BTS dan BLACKPINK.
BTS dan BLACKPINK. Kolase Twitter @bts_bighit dan @BLACKPINK

Memang Industri K-Pop terkenal sangat melelahkan dan sulit ditaklukkan. Tak sedikit artis K-Pop yang harus merelakan kehidupannya "diatur" selama terikat kontrak pada salah satu manajemen.

Mulai dari urusan kesehatan hingga personal seperti urusan asmara pun harus sesuai aturan dan seizin manajemen.

Namun artikel media Korut itu tidak memberikan bukti konkret terkait dugaan eksploitasi. Arirang Meari hanya mengutip "laporan" media lain.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta SCTV Kamis 18 Maret 2021, MENGEJUTKAN! Nora Divonis Hukuman Mati

Artikel itu diperkirakan bagian dari upaya pemerintahan Korut yang dipimpin Kim Jong-un untuk menindak dan membatasi pengaruh media asing di Korut.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x