Netizen Korea Gelar Aksi Boikot Snowdrop, Buntut Kontroversi Joseon Exorcist

- 26 Maret 2021, 15:33 WIB
Drama Korea Snowdrop dikritik netizen Korea, dianggap mengolok-olok sejarah Korea.*
Drama Korea Snowdrop dikritik netizen Korea, dianggap mengolok-olok sejarah Korea.* /Istimewa

JURNAL GAYA - Kontroversi Josepn Exorcist terus berbuntut panjang dan merembet ke drama Korea lainnya. Setelah Mr. Queen, kini giliran Snowdrop.

Netizen kini menuduh alur cerita drama Korea mendatang Snowdrop yang dibintangi Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK mengolok-olok sejarah Korea.

Secara khusus, netizen telah melancarkan gerakan di berbagai komunitas online dan memboikot serial drama JTBC Snowdrop.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Kdrama yang Akan Hadir dan Paling Ditunggu Tahun 2021, Ada Dear M, Snowdrop

Seperti diketahui, buntut kontroversi Joseon Exorcist, nasionalisme Korea sedang meningkat.

Sekarang, lebih dari sebelumnya, pemirsa K-drama berhati-hati tentang drama yang diduga "bersedia mengubah sejarah" dan "menjual negara Anda sendiri untuk mendapatkan uang".

Kini giliran Snowdrop menjadi sasaran.

Baca Juga: 15 Kdrama Tayang 2021, Ada Snowdrop, Drama BTS Youth, Mount Jiri, River Where the Moon Rises

Menurut sinopsis, drama Korea Snowdrop berlatar pada tahun bersejarah 1987.

Cerita dimulai ketika seorang pemuda berlumuran darah (Jung Hae In) masuk ke asrama di sebuah universitas wanita.

Seorang siswa perawat muda (Jisoo BLACKPINK) mengambil pria yang terluka dan menyembunyikannya dari pihak berwenang, percaya bahwa dia adalah seorang mahasiswa pengunjuk rasa.

Keduanya jatuh cinta, tetapi seiring berjalannya cerita, wanita tersebut mengetahui bahwa pria tersebut adalah mata-mata terlatih dari "ibu pertiwi" (Sinopsis tidak menyebutkan "tanah air" mana yang mereka maksud).

Mata-mata tersebut kemudian diperintahkan untuk membunuh wanita yang menyembunyikannya dari pihak berwenang.

Drama ini dibintangi oleh Jung Hae In sebagai terduga "mahasiswa pengunjuk rasa" Lim Soo Ho (yang kemudian berubah menjadi mata-mata).

Jisoo berperan sebagai mahasiswa perawat muda Eun Young Cho, serta Kim Hye Yoon sebagai mahasiswa Kye Bun Ok.

Jang Seung Jo dan Jung Yoo Jin sebagai agen Badan Intelijen Nasional, dan banyak lagi.

Di sini, banyak netizen yang menunjukkan bahwa nama keluarga pria "Lim" yang digunakan untuk karakter Jung Hae In dan nama "Young Cho" yang digunakan untuk karakter Jisoo sama-sama diambil dari tokoh kehidupan nyata yang menjadi pengunjuk rasa mahasiswa saat itu.

Pada dasarnya, netizen menganggap seluruh sinopsis serial drama ini bermasalah sebagai "mengejek" dan "merendahkan" sejarah Korea.

Kisah Snowdrop berlatar tahun 1987, tahun yang sangat penting dalam sejarah Korea Selatan yang sebenarnya.

Tahun itu ditandai dengan protes yang tak terhitung jumlahnya yang dipimpin oleh mahasiswa yang menuntut pemilihan demokratis yang adil.

Banyak mahasiswa mengalami penindasan oleh Intelijen Nasional (sangat dikendalikan oleh kediktatoran pada saat itu) dan mengorbankan hidup mereka, dan pada bulan Juni 1987, Korea Selatan mengadakan pemilihan presiden resmi demokratis pertamanya.

Protes mahasiswa tahun 1987 diketahui telah "membuka jalan bagi demokrasi Korea Selatan".

Namun, di sisi gelap cerita ini, banyak mahasiswa pengunjuk rasa yang ditangkap, disiksa, dan dibunuh oleh Intelijen Nasional.

Seringkali, Intelijen Nasional menuduh para siswa bahwa mereka memukul, memenjarakan, dan membunuh sebagai "mata-mata", padahal mereka kebanyakan tidak bersalah.

Secara historis, memang akurat bahwa ada "mata-mata" di era ini yang "menyamar" sebagai mahasiswa pengunjuk rasa, seperti dalam cerita Snowdrop.

Netizen menggunakan pembuatan film yang masih ditemukan online dari 'Snowdrop' di atas untuk menuduh drama tersebut "meromantisasi" penyiksaan dan pembunuhan para pengunjuk rasa mahasiswa.

Banyak juga yang menemukan tidak hanya backstory karakter utama pria bermasalah, tetapi fakta bahwa pemeran pria kedua adalah anggota National Intelligence Service, juga kontroversial.

Selain itu, banyak netizen termasuk alumni Universitas Wanita Ewha yang mengkritik keras penulis naskah Yoo Hyun Mi, yang menulis cerita Snowdrop.

Penulis naskah dikatakan telah lulus dari Universitas Wanita Ewha pada tahun 1988, yang berarti dia adalah seorang mahasiswa selama tahun sejarah 1987.

Banyak netizen menggunakan foto dari pengunjuk rasa mahasiswa Universitas Ewha yang sebenarnya untuk lebih mengkritik penulis naskah Yoo Hyun Mi.

Netizen saat ini berpendapat bahwa kisah Snowdrop "memfitnah gerakan demokrasi Korea", dan "merupakan penghinaan bagi para pengunjuk rasa mahasiswa yang sebenarnya".

Banyak dari mereka masih menjalani persidangan hukum untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersalah dalam keterlibatan selama protes mahasiswa.

Akibatnya, sebuah gerakan online saat ini menggunakan banyak tindakan yang sama yang digunakan oleh netizen untuk memprotes Joseon Exorcist untuk mengirimkan keluhan ke JTBC, perusahaan produksi yang berafiliasi dengan Snowdrop, dll.***

Editor: Nadisha El Malika

Sumber: Allkpop


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x