Diangkat Dari Sinetron Tahun 90'an, Tersanjung The Movie Hadir Menjadi Sebuah Film yang Apik di Netflix

- 12 April 2021, 15:08 WIB
Film Tersanjung the Movie, tayang mulai 1 April 2021.
Film Tersanjung the Movie, tayang mulai 1 April 2021. /Netflix/

Tapi sebagai orang yang sudah terbiasa menonton sinetron, kita pasti bisa menebak: "tentu saja aliran dana itu berasal dari keluarganya yang kaya raya". Benar saja, saat Yura sudah berpacaran dengan Ian dan diajak berkenalan dengan keluarga Ian, kita ditunjukkan dengan kemegahan rumah Ian yang luasnya mungkin sama dengan satu kelurahan.

Kemewahan yang ditampilkan serupa istana-istana di Eropa, sehingga kita bertanya-tanya apakah ada rumah semewah itu di Indonesia? Entahlah.

Baca Juga: Sekuel Film ‘Surga Yang Tak Dirindukan 3’ Hadir Diawal Ramadhan, Kisah Perjuangan dan Makna Cinta Suami Istri

Meskipun ada beberapa bolongnya, film ini bisa dikategorikan berhasil membawa suasana 1990-an baik dari segi warna film, penggambaran situasi sosial politik, dan juga latar. Salah satu keberhasilannya adalah dapat membawa latar cerita yang lebih makro tentang keadaan sosial politik Indonesia saat itu, seperti soal krisis moneter dan runtuhnya Orde Baru, ke dalam cerita para tokoh tanpa terasa dipaksakan.

Tak banyak film Indonesia yang berhasil menghubungkan situasi sosial politik yang lebih makro ke dalam cerita para tokohnya.

Secara visual, film ini memang tidak menghadirkan warna-warna yang sinematik, film ini menggunakan warna yang cenderung seperti sinetron. Tetapi pewarnaan semacam ini justru memperkuat nuansa 1990-an. Sebab Indonesia memang kehilangan panutan gaya berfilm pada dekade tersebut karena minimnya film layar lebar yang diproduksi.

Dunia audio-visual masyarakat Indonesia saat itu benar-benar dirajai oleh sinetron, oleh karena itu ketika film ini mencampurkan pendekatan sinetron dengan pendekatan sinema, justru menjadi ide yang bagus dalam membangun nuansa 1990-an.

Tak hanya soal cerita, hal lain yang menarik adalah bagaimana cara sutradara menampilkan status kekayaan Ian. Saban hari saat ke kampus maupun sedang main, Ian selalu menggunakan kaus "band" seperti kaus Nirvana, Jim Morrison, dan Led Zeppelin. Pada Era 1990-an, kaus merchandise band belum ada versi "kw"-nya, rata-rata kaus itu barang impor, dan hanya orang-orang kaya yang dapat mengaksesnya. Apa yang dikenakan Ian ini kontras dengan yang digunakan Oka.

Baca Juga: BCL Menangis Terus Hampir Semingguan Gara-gara Dalami Soundtrack ‘Surga Yang Tak Dirindukan 3’

Oka cenderung menggunakan kaus biasa yang lazim digunakan anak-anak seumurannya pada masa itu. "Tersanjung The Movie" memang bisa menjadi "kuda hitam" bagi siapa saja yang tak suka dengan cerita-cerita yang disuguhkan sinetron. Tanpa disangka film ini berhasil membuat kita benar-benar ikut Tersanjung. ***

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah