JURNAL GAYA - Akhir-akhir ini ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang mencoba membenturkan pemerintah dengan Islam. Bahkan untuk menolong sesama muslim di Palestina pun penggalangan dana digiring oleh sekelompok orang.
Hal ini disesalkan Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam tulisan di medsos pribadi @zul.hasan pada Jum'at 4 Juni 2021. "Stop upaya atau framing-framing untuk membentur-benturkan pemerintah dengan Islam," tegas Zulkifli.
Dikatakan Zulkifli, perlu kita garis bawahi bahwa derasnya dukungan masyarakat Indonesia untuk Palestina adalah bukti berjalannya rasa solidaritas kemanusiaan di tengah-tengah kita, sesuai dengan karakter atau ciri khas bangsa ini. "Spontanitas publik untuk memberi dukungan dan menggalang dana tak bisa dibendung, bukan semata berdasar agama, tetapi melampaui itu," ungkapnya.
Baca Juga: Sejak Kecil Ustadz Adi Hidayat Sudah Jadi Orator Ulung yang Kuasai Panggung
Namun, di saat yang sama, ditambahkan Zulkifli jika ada masyarakat yang tergerak memberi donasi atau menggalang dana karena rasa solidaritas sesama saudara Muslim di Palestina, itu pun tak boleh dibatasi atau disalahkan. Aspek keimanan tak bisa diintervensi siapapun. "Lakum dinukum waliyadin. Indonesia sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa sangat menghargai prinsip ini," ujarnya.
Zulkifli pun mengakui mengikuti perkembangan yang menimpa Ustadz Adi Hidayat yang difitnah oleh sekelompok orang mengenai donasi Palestina tersebut. "Hari ini, muncul fitnah dan framing-framing jahat terhadap Ustadz Adi Hidayat (UAH) maupun tokoh dan organisasi keislaman lain terkait donasi kemanusiaan Palestina ini. Sebagai pimpinan MPR RI, saya sedih melihat semua ini, upaya fitnah dan framing jahat ini memperkeruh situasi berbangsa dan bernegara kita, bahkan berpotensi memecah belah persatuan," tegas Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.
Kembali kepada kasus UAH, diribya menghimbau kejadian ini harus dijadikan momentum untuk memerangi mereka yang gemar memecah belah bangsa dengan narasi kebencian. "Jangan benturkan negara dengan Islam. Saya tahu betul pemerintah, juga Presiden Jokowi, dekat dan peduli pada Islam. Buktinya wapres kita mantan ketua MUI dan Rais Suriah NU, Menkopolhukamnya cendekiawan NU, dan Menko PMK tokoh Muhammadiyah, dan lainnya. Pihak-pihak yang ‘over acting’ membentur-benturkan pemerintah dengan kelompok tertentu, seolah-olah ada pengkotak-kotakan, terus merawat pembelahan, harus kita hentikan bersama-sama," paparnya.