Network
JURNAL GAYA - Artis senior yang multitalenta, Dorce Gamalama mengucapkan terima kasih atas apresiasi Buya Yahya, Ulama asal Cirebon.
Dorce Gamalama yang belakangan ini tengah menuai kontroversi atas wasiatnya yang ingin diurus sebagai perempuan, merespon baik ceramah Buya Yahya beberapa waktu lalu.
Dikutip Jurnal Gaya dari laman akun Instagram @dg_kcp Dorce Gamalama mengungkap rasa hormatnya kepada Buya Yahya.
Dorce Gamalama pun membandingkan pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon ini dengan ulama lainnya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sangat hormat dan hormat pada Buya Yahya dibanding yang lain-lain," kata Dorce Gamalama.
Rasa hormat Dorce Gamalama dikarenakan sikap Buya Yahya yang menunjukkan jiwa sosial dan mempunyai kebesaran hati.
Tak hanya itu, bagi transgender bernama asli Dedi Yuliardi Ashadi ini memuji sikap Buya Yahya yang tidak menjatuhkan orang dan tidak suka menghujat orang.
"Buya Yahya adalah ulama yang luar biasa yang penuh jiwa sosial yang penuh hati besar, yang tidak menjatuhkan orang dan tidak menghujat mencaci orang," ucapnya.
Dorce mengucapkan terima kasih kepada ulama bernama asli Yahya Zainul Ma'arif ini atas ceramahnya yang menyinggung wasiatnya.
Perkara wasiat yang pernah Dorce Gamalama katakan di depan publik, ia serahkan semuanya kepada Allah.
"Terimakasih Buya Yahya, bagaimana aku nanti, aku akan serahkan kembali pada Allah SWT," tutur Dorce Gamalama.
Beberapa waktu lalu, dalam tanya jawab Buya Yahya yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya menjawab pertanyaan tentang hukum waria yang meninggal, siapa yang memandikannya.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan fakta tentang wasiat Dorce Gamalama.
Buya Yahya mengatakan kalau pengurusan transgender itu kembali ke jenis kelamin asal saat ia dilahirkan.
Meski demikian, Buya Yahya menegaskan bahwa para waria tersebut tetaplah ahli iman, hanya saja jangan ditiru.
“Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman, kalau meninggal ya semoga Allah ampuni. Kalau yang hidup jangan tiru karena besar dosanya, tapi kalau sudah meninggal jangan di dosa-dosakan wong dia orang beriman kok,” tutur Buya.
Buya Yahya bahkan meminta untuk bertemu dengan para transgender tersebut untuk mengobrol dengan mereka.
“Jika ada teman-teman yang sedang diuji oleh Allah, itu kami ingin menyambungkan dengan mereka untuk mengobrol secara khusus, bukan untuk dihinakan kemudian dilaknat enggak,” ucap Buya Yahya.
Di akhir ceramahnya Buya Yahya mengatakan bahwa kita tidak boleh mencaci para waria.
“Karena ada satu hal yang berbeda dalam dirinya yang perlu dibenahi, jadi jangan dibiasakan untuk mencaci maki atau mengolok-olok,” ujar Buya Yahya.***
