Rangga bersyukur akhirnya setelah sekian lama ia menanti, datang juga waktu mereka menikah.
Tak jauh berbeda dengan Rangga, Dewi pun bersyukur karena akhirnya Rangga bisa menjadi imam hidupnya.
Ketika Toni sedang membaca ijab pernikahan, Bram datang dan menghentikan semuanya.
Hampir seluruh peserta yang hadir di sana sangat takut jika kedatangan Bram adalah untuk menghentikan dan membubarkan jalannya acara akad nikah.
Tanpa diduga, Bram meminta kepada Toni untuk duduk di dekat Rangga dan menyaksikan akad pernikahan anaknya.
Mendengar itu, Rangga langsung berdiri dan menghampiri Bram, lalu Rangga memeluk Bram dengan erat.
Bram berkata kepada Rangga kalau Rangka adalah anaknya satu-satunya. Bram inginkan Rangga mendapatkan kebahagiaan.
Acara akad nikah antara Rangga dan Dewi berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Semua terharu dan bersyukur atas kelancaran acara akad nikah.